Pelari Inggris, Mo Farah, akan berupaya meraih juara 5.000 meter di Kejuaraan Dunia Atletik di Moskow, Jumat (16/8/13) petang waktu setempat. Jika merebut juara di nomor itu, maka dia akan menjadi orang kedua yang meraih juara 10.000 meter dan 5.000 meter di Olimpiade serta Kejuaraan Dunia.
Sebelumnya, atlet Etiopia, Kenenisa Bekele, pernah mencapai prestasi tersebut. Bekele meraihnya pada Olimpiade Beijing 2008 dan setahun kemudian di Kejuaraan Dunia Berlin.
Mo Farah meraih medali emas untuk kedua nomor tersebut di Olimpiade London 2012 dan Sabtu (10/8/13) pekan lalu menang di nomor 10.000 meter di Moskow, Rusia. Atlet berusia 30 tahun ini sebenarnya sudah memecahkan rekor dengan menjadi warga Inggris pertama yang meraih juara 10.000 meter di Kejuaraan Dunia.
Selain tampil memukau di dua nomor spesialisnya, Mo juga mulai berprestasi di nomor lain, seperti memecahkan rekor Eropa dalam nomor 1.500 meter, Juli silam. Dalam Kejuaraan memperingati setahun Olimpiade London, Mo juga merebut juara untuk nomor 3.000 m.
Bagaimanapun peluang Mo untuk 5.000 m di Moskow tidak mudah. Sebab, dia lolos ke final dengan kurang meyakinkan dengan berada di urutan kelima di grup dan di final antara lain melawan mitra latihnya asal Amerika Serikat, Galen Rupp.(BBC)
Sebelumnya, atlet Etiopia, Kenenisa Bekele, pernah mencapai prestasi tersebut. Bekele meraihnya pada Olimpiade Beijing 2008 dan setahun kemudian di Kejuaraan Dunia Berlin.
Mo Farah meraih medali emas untuk kedua nomor tersebut di Olimpiade London 2012 dan Sabtu (10/8/13) pekan lalu menang di nomor 10.000 meter di Moskow, Rusia. Atlet berusia 30 tahun ini sebenarnya sudah memecahkan rekor dengan menjadi warga Inggris pertama yang meraih juara 10.000 meter di Kejuaraan Dunia.
Selain tampil memukau di dua nomor spesialisnya, Mo juga mulai berprestasi di nomor lain, seperti memecahkan rekor Eropa dalam nomor 1.500 meter, Juli silam. Dalam Kejuaraan memperingati setahun Olimpiade London, Mo juga merebut juara untuk nomor 3.000 m.
Bagaimanapun peluang Mo untuk 5.000 m di Moskow tidak mudah. Sebab, dia lolos ke final dengan kurang meyakinkan dengan berada di urutan kelima di grup dan di final antara lain melawan mitra latihnya asal Amerika Serikat, Galen Rupp.(BBC)