Rupiah dan Rupee Pimpin Pelemahan Nilai Mata Uang di Asia

Mata uang rupiah Indonesia dan rupee dari India memimpin penurunan sepekan dari mata uang Asia.

oleh Nurmayanti diperbarui 17 Agu 2013, 14:30 WIB
Mata uang rupiah Indonesia dan rupee dari India memimpin penurunan sepekan dari mata uang Asia seiring spekulasi kelanjutan stimulus moneter Amerika Serikat (AS) sebagai ekonomi terbesar dunia yang mulai membaik.

Mata uang Indonesia merosot ke level terendah sejak 2009 dan rupee juga jatuh ke rekornya di tengah kekhawatiran tentang pelebaran defisit current account.

India kehilang cadangan devisa 7% pada tahun ini menjadi US$ 277 miliar, sementara Indonesia susut 18% menjadi US$ 9,27 miliar.

"Bank-bank sentral sedang diuji, terutama di Indonesia dan India," kata Andy Ji, analis valas pada Commonwealth Bank of Australia (CBA) di Singapura mengutip laman Bloomberg, Sabtu (17/8/2013).

"Orang-orang tidak memiliki keyakinan bahwa mereka memiliki cadangan yang cukup untuk menopang mata uang mereka."

The Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index, yang melacak 10 mata uang paling aktif di kawasan ini termasuk yen, menemukan mata uang ini turun 0,5% selama seminggu menjadi 115,35 di Singapura. Rupee turun 1,3% menjadi 61,66 per dolar dan mencapai 62,005 yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sementara nilai tukar rupiah turun 0,96% menjadi Rp 10.385 dan menyentuh Rp 10.435, terendah sejak Juni 2009.

The Federal Reserve akan mengurangi stimulus pembelian obligasi US$ 85 miliar pada September, menurut survei ekonom Bloomberg. Program ini telah meningkatkan pasokan dolar dan permintaan didorong untuk aset emerging market. (Nur)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya