Firasat Sebelum Aipda Maulana Tewas Ditembak

"(Maulana) Dengan serius memohon lahir batin, tidak seperti biasanya," kata kakak Maulana, Cecep Dadang Salahudin.

oleh Rochmanuddin diperbarui 18 Agu 2013, 01:09 WIB
Aipda Anumerta Ahmad Maulana Endang menghembuskan nafas terakhirnya setelah ditembak orang tak dikenal pada Jumat malam 16 Agutus 2013 kemarin. Tangis pilu pun mengiringi kepergian sang polisi. Namun tak jauh sebelum kejadian nahas itu, firasat telah dikantongi keluarga almarhum Maulana.

Maulana sempat meminta maaf pada keluarganya saat Lebaran. "Kami bersilatarahmi kemarin. (Maulana) Dengan serius memohon lahir batin, tidak seperti biasanya," ujar kakak Maulana, Cecep Dadang Salahudin usai menghadiri pemakaman adik tercinta di Kampung Sawah Ciputat, Tangerang, Banten, Sabtu (17/8/2013).

"Karena dia kebetulan anak bontot, dia sangat memaknai untuk meminta maaf kepada kami, kakak-kakaknya," imbuhnya.

Dengan mengenakan pakaian hitam tanda berkabung, Cecep nampak tegar menyaksikan pembaringan terakhir sang adik. Dia pun berharap, pelaku penembakan yang telah mengambil nyawa Maulana dapat segera tertangkap.

Sementara itu, suasana duka menyelimuti anak dan istri yang ditinggalkan anggota Polsek Pondok Aren itu. Mereka sangat terpukul, sang tulang punggung keluarga kini pergi untuk selamanya.

Maulana dinaikkan pangkatnya secara luar biasa oleh Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo lantaran gugur saat bertugas. Dari pangkat sebelumnya Bripka, setelah kepergiannya Maulana dianugerahi pangkat Aipda Anumerta. (Rmn/Ndy)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya