3000 Orang Sukses RI di Luar Negeri Kumpul di Jakarta

Indonesia kembali menggelar Kongres Diaspora Indonesia kedua kalinya, setelah sebelumnya berlangsung di Los Angeles, Amerika Serikat di 2012

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 19 Agu 2013, 10:48 WIB
Indonesia kembali menggelar Kongres Diaspora Indonesia kedua kalinya, setelah sebelumnya berlangsung di Los Angeles, Amerika Serikat pada tahun lalu.

Kongres Diaspora Indonesia II ini berlangsung selama tiga hari, mulai 18-20 Agustus 2013 di Jakarta Convention Centre, Jakarta.

Rencananya acara ini dibuka langsung Presiden RI Susilo Bambang Yodhoyono pukul 11.00 WIB. Namun sejak pukul 09.00 WIB, sudah digelar seminar yang menghadirkan beberapa orang Indonesia yang sukses di luar negeri.

Seminar pertama yang bertemakan 'Diaspora Power : Its Relevance For Indonesia' menghadirkan pembicara diantaranya Sri Mulyani (World Bank), Gatot M Suwondo (Dirut BNI), Sehat Sutardja (Marvell Technology Group, AS), dan Iwan Sunito (Crown Group, Australia)

Dalam seminar ini, setidaknya ada sekitar 3000 diaspora atau orang sukses asal Indonesia di luar negeri yang 'pulang kampung' untuk menghadiri Kongres Diaspora II ini. Kongres ini didukung langsung Kementrian Luar Negeri Indonesia.

Sampai saat ini, Jaringan Diaspora Indonesia pada level nasional telah berdiri di lebih dari 20 negara mulai dari Amerika, Eropa, Timur Tengah, Asia, dan Australia.

Menurut data dari Kementerian Luar Negeri Indonesia, lebih dari 4,6 juta warga Indonesia berada di luar negeri.

Selain itu, warga negara asing asal Indonesia berjumlah jutaan dan mereka tinggal di negara-negara seperti Suriname, Afrika Selatan, Madagaskar, Kaledonia Baru, dan banyak lagi. Mereka membentuk jaringan diaspora Indonesia yang kuat.

Kongres Diaspora Indonesia yang kedua di Jakarta dirancang untuk melaksanakan program-program nyata yang menghubungkan ujung tombak diaspora dengan berbagai elemen di Indonesia.

Lebih dari 10 gugus tugas telah dibentuk untuk membahas beragam permasalahan strategis dan penting, jaringan bisnis, budaya, transfer pengetahuan, kegiatan filantropis, kemitraan publik-swasta, dan hubungan profesional. (Yas/Nur)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya