Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengklaim telah diutus langsung Ketua Umum partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, dan Majelis Tinggi Partai Demokrat untuk menjabat sebagai Ketua Komisi Hukum DPR. Ruhut akan menggantikan Gede Pasek Suardika.
"Bersama-sama (dipilih) SBY, ketum dan Majelis Tinggi. Bapak-bapak itu yang tentukan. Saya hanya bisa tahu itu. Tapi tetap nunggu paripurna," kata Ruhut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/8/2013).
Dia pun mengatakan telah bertemu dengan Sekretaris Majelis Tinggi Jero Wacik, untuk mendapatkan mandat jadi Ketua Komisi III DPR. "Dapet wejangan (dari Jero) nanti kerja yang baik, kalau jadi ketua komisi III," kata Ruhut.
Ruhut mengatakan bahwa pemandatan kepada dirinya telah disampaikan Partai Demokrat sejak sebulan yang lalu, selepas hasil Kongres Luar Biasa di Bali. Selain itu, dia juga membantah penunjukannya sebagai Ketua Komisi akan menimbulkan kontroversi.
"Aku nggak merasa karena SBY punya reward and punishment buat semua kader. Kalau ada yang nggak setuju lucu juga, apa wewenang mereka," ujar Ruhut.
Dia menambahkan, "Di partai tidak ada faksi. Kalau ada berani membuat faksi, jadi senjata makan tuan buat mereka. Faksi harus ada, tapi SBY-lah faksinya, yang lain nggak." (Ary/Mut)
"Bersama-sama (dipilih) SBY, ketum dan Majelis Tinggi. Bapak-bapak itu yang tentukan. Saya hanya bisa tahu itu. Tapi tetap nunggu paripurna," kata Ruhut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/8/2013).
Dia pun mengatakan telah bertemu dengan Sekretaris Majelis Tinggi Jero Wacik, untuk mendapatkan mandat jadi Ketua Komisi III DPR. "Dapet wejangan (dari Jero) nanti kerja yang baik, kalau jadi ketua komisi III," kata Ruhut.
Ruhut mengatakan bahwa pemandatan kepada dirinya telah disampaikan Partai Demokrat sejak sebulan yang lalu, selepas hasil Kongres Luar Biasa di Bali. Selain itu, dia juga membantah penunjukannya sebagai Ketua Komisi akan menimbulkan kontroversi.
"Aku nggak merasa karena SBY punya reward and punishment buat semua kader. Kalau ada yang nggak setuju lucu juga, apa wewenang mereka," ujar Ruhut.
Dia menambahkan, "Di partai tidak ada faksi. Kalau ada berani membuat faksi, jadi senjata makan tuan buat mereka. Faksi harus ada, tapi SBY-lah faksinya, yang lain nggak." (Ary/Mut)
