Sidang paripurna pandangan fraksi tentang Rancangan Undang-undang Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RUU APBN) 2014 dibuka dengan interupsi dari Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Tjahjo Kumulo.
Dari laporan Liputan6.com, sidang paripurna pandangan fraksi ini dimulai sekitar pukul 10.30 WIB dan langsung dibuka oleh Ketua DPR Marzuki Ali.
Ketika ingin menyebutkan juru bicara yang akan memberikan pandangan masing-masing fraksi, Tjahjo langsung menyampaikan interupsi soal kekhawatiran anggota parlemen terkait pelemahan nilai tukar rupiah.
"Kondisi rupiah sudah sangat mengkhawatirkan, bahkan menjadi yang terlemah dibanding negara lain. Kalau begini terus akan berdampak negatif terhadap neraca perdagangan dan lainnya," ungkap dia secara lantang di hadapan majelis Sidang Paripurna di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (20/8/2013).
Tjahjo menilai, sikap dan kebijakan pemerintah belum dapat meredam gejolak rupiah. Dia mengeluhkan pernyataan Menteri Keuangan Chatib Basri yang menyatakan nilai tukar rupiah masih aman.
"Masih aman untuk siapa? Pak Menkeu masih tenang-tenang saja, tidak ada kebijakan progresif. Padahal ini perlu diantisipasi," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP tersebut.
Untuk itu, dia meminta kepada Chatib yang hadir pada Sidang Paripurna ini supaya membeberkan kebijakan dan langkah konkret yang akan dilakukan pemerintah guna mengantisipasi rontoknya rupiah.
"Supaya jangan ada lagi keresahan dari pengusaha. Makanya Pak Chatib harus menyampaikan kebijakan apa saja yang akan dilakukan dihadapan kami (anggota DPR)," pungkasnya. (Fik/Ndw)
Dari laporan Liputan6.com, sidang paripurna pandangan fraksi ini dimulai sekitar pukul 10.30 WIB dan langsung dibuka oleh Ketua DPR Marzuki Ali.
Ketika ingin menyebutkan juru bicara yang akan memberikan pandangan masing-masing fraksi, Tjahjo langsung menyampaikan interupsi soal kekhawatiran anggota parlemen terkait pelemahan nilai tukar rupiah.
"Kondisi rupiah sudah sangat mengkhawatirkan, bahkan menjadi yang terlemah dibanding negara lain. Kalau begini terus akan berdampak negatif terhadap neraca perdagangan dan lainnya," ungkap dia secara lantang di hadapan majelis Sidang Paripurna di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (20/8/2013).
Tjahjo menilai, sikap dan kebijakan pemerintah belum dapat meredam gejolak rupiah. Dia mengeluhkan pernyataan Menteri Keuangan Chatib Basri yang menyatakan nilai tukar rupiah masih aman.
"Masih aman untuk siapa? Pak Menkeu masih tenang-tenang saja, tidak ada kebijakan progresif. Padahal ini perlu diantisipasi," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP tersebut.
Untuk itu, dia meminta kepada Chatib yang hadir pada Sidang Paripurna ini supaya membeberkan kebijakan dan langkah konkret yang akan dilakukan pemerintah guna mengantisipasi rontoknya rupiah.
"Supaya jangan ada lagi keresahan dari pengusaha. Makanya Pak Chatib harus menyampaikan kebijakan apa saja yang akan dilakukan dihadapan kami (anggota DPR)," pungkasnya. (Fik/Ndw)
