FPI Himbau Ustad dan Penceramah Tak Cari Kekayaan dalam Dakwah

Front Pembela Islam (FPI) merasa prihatin mendengar permasalahan Ustad Solmed yang dikabarkan memasang tarif berceramah senilai Rp 150 juta.

oleh Liputan6 diperbarui 20 Agu 2013, 14:00 WIB
Front Pembela Islam (FPI) merasa prihatin mendengar permasalahan Ustad Solmed yang dikabarkan memasang tarif berceramah senilai Rp 150 juta saat diminta berdakwah di Hong Kong.

"Nggak ada sejarahnya ustad itu pasang tarif buat ceramah. Kalau Ustad Solmed benar minta tarif ceramah 150 juta, itu sudah salah. Tapi kan kata dia nggak begitu," kata Ketua DPD FPI (Front Pembela Islam) DKI Jakarta, Habib Salim Alatas (Habib Selon), melalui sambungan telepon di Jakarta, Selasa (20/8/2013).

Habib Selon menghimbau agar para ustad dan penceramah bersikap ikhlas dan sabar dalam menjalankan profesi mulia tersebut.

"Jangan cari kekayaan dalam dakwah lah. Kalau ane sih anggap musibah lihat kelakuan penceramah atau ustad yang pasang tarif saat berdakwah," sindir Habib Selon.

Kontroversi pemasangan tarif yang dilakukan para pendakwah saat berceramah memang bukan kali pertama terjadi. Menurut Habib Selon, jauh sebelum permasalahan ustad Solmed mencuat, ia sudah pernah menemukan kasus serupa.

"Pernah ada ustad, ane undang tapi ane nggak ngaku habib tapi haji. Dia pakai tarif, kalau Jakarta 15 juta, kalau luar kota tergantung jarak jauhnya. Ane bilang, kayak lintas Sumatera saja pakai tarif segala, setelah tahu ane habib, dia minta maaf," tutur Habib Selon.(Gie/Mer)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya