Sebanyak 14 imigran gelap asal Sudan dan Suriah masih hilang di sekitar Perairan Kali Torasi, Merauke, Papua, yang berbatasan dengan Papua Nugini, setelah kapal mereka tenggelam. Sebanyak 9 imigran berhasil diselamatkan oleh prajurit TNI Angkatan Laut yang bertugas di pos perbatasan Indonesia-Papua Nugini.
Liputan 6 SCTV, Selasa (20/8/2013) memberitakan, 9 imgran gelap yang berhasil diselamatkan tampak lemah setelah dievakuasi ke Kota Merauke. Para imigran itu sebelumnya hendak berlayar ke Australia untuk meminta suaka politik.
Namun nahas, sesampai di sekitar pos perbatasan Indonesia-Papua Nugini, atau di sekitar Kampung Kali Torasi, kapal mereka pecah akibat dihantam gelombang yang mencapai 4 meter. 9 Imigran yang diselamatkan itu selanjutnya diserahkan ke Kantor Imigrasi Merauke. Sementara 14 imigran lainnya hingga saat ini belum diketahui nasibnya.
Sementara di Subang, sebanyak 41 imigran asal Iran diamankan Polisi Air Polda Jawa Barat, di Perairan Blanakan. Mereka juga tengah dalam perjalanan menuju Australia menggunakan kapal nelayan. Penangkapan ini merupakan pengembangan dari penangkapan 15 imigran pada Senin 10 Agustus kemarin. (Eks/Sss)
Liputan 6 SCTV, Selasa (20/8/2013) memberitakan, 9 imgran gelap yang berhasil diselamatkan tampak lemah setelah dievakuasi ke Kota Merauke. Para imigran itu sebelumnya hendak berlayar ke Australia untuk meminta suaka politik.
Namun nahas, sesampai di sekitar pos perbatasan Indonesia-Papua Nugini, atau di sekitar Kampung Kali Torasi, kapal mereka pecah akibat dihantam gelombang yang mencapai 4 meter. 9 Imigran yang diselamatkan itu selanjutnya diserahkan ke Kantor Imigrasi Merauke. Sementara 14 imigran lainnya hingga saat ini belum diketahui nasibnya.
Sementara di Subang, sebanyak 41 imigran asal Iran diamankan Polisi Air Polda Jawa Barat, di Perairan Blanakan. Mereka juga tengah dalam perjalanan menuju Australia menggunakan kapal nelayan. Penangkapan ini merupakan pengembangan dari penangkapan 15 imigran pada Senin 10 Agustus kemarin. (Eks/Sss)