DPR berencana memanggil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik untuk meminta penjelasan terkait kasus korupsi mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini.
"Harusnya besok, tapi Pak Menteri minta diundur Senin pekan depan. Kami juga sudah mempersiapkan pertanyaan lisan maupun tertulis soal evaluasi kinerja KemenESDM dan SKK Migas supaya rakyat tahu jangan ada imbas ke orang lain bila perbuatan itu dilakukan orang per orang," ujar Ketua Komisi VII DPR RI, Sutan Bhatoegana di Jakarta, seperti ditulis Rabu (21/8/2013).
Menurut dia, pihaknya memanggil Jero Wacik dan SKK Migas dalam rangka mengevaluasi kinerja kementerian/lembaga tersebut paska terkuaknya kasus korupsi yang menimpa Rudi Rubiandini.
"Korupsi di tubuh SKK Migas memang tanggung jawab bersama, termasuk Komisi VII DPR. Tapi saya akui memang sulit mengawasi orang-orang yang tidak ingin memperbaiki diri sendiri," terang dia.
Dia menilai budaya korupsi telah melanda Indonesia dengan maraknya kasus terima suap yang banyak menimpa para pejabat.
"Negeri ini sudah dilanda korupsi dan ditambah lagi budaya fitnah memfitnah. Janganlah memfitnah karena sama saja memakan bangkai saudaranya sendiri. `Ngeri-ngeri` sedap," lanjutnya. (Fik/Nur)
"Harusnya besok, tapi Pak Menteri minta diundur Senin pekan depan. Kami juga sudah mempersiapkan pertanyaan lisan maupun tertulis soal evaluasi kinerja KemenESDM dan SKK Migas supaya rakyat tahu jangan ada imbas ke orang lain bila perbuatan itu dilakukan orang per orang," ujar Ketua Komisi VII DPR RI, Sutan Bhatoegana di Jakarta, seperti ditulis Rabu (21/8/2013).
Menurut dia, pihaknya memanggil Jero Wacik dan SKK Migas dalam rangka mengevaluasi kinerja kementerian/lembaga tersebut paska terkuaknya kasus korupsi yang menimpa Rudi Rubiandini.
"Korupsi di tubuh SKK Migas memang tanggung jawab bersama, termasuk Komisi VII DPR. Tapi saya akui memang sulit mengawasi orang-orang yang tidak ingin memperbaiki diri sendiri," terang dia.
Dia menilai budaya korupsi telah melanda Indonesia dengan maraknya kasus terima suap yang banyak menimpa para pejabat.
"Negeri ini sudah dilanda korupsi dan ditambah lagi budaya fitnah memfitnah. Janganlah memfitnah karena sama saja memakan bangkai saudaranya sendiri. `Ngeri-ngeri` sedap," lanjutnya. (Fik/Nur)