Satu dari 5 bayi kembar lima dari pasangan Bagus Parasnawira dan Enita Fentrikana tidak bisa bertahan hidup. Bayi kedua berjenis kelamin lelaki itu meninggal dunia pada Selasa (20/8/2013) pukul 21.00 WIB.
Bayi kembar 5 itu baru dilahirkan pada Selasa pagi 20 Agustus 2013 di Rumah Sakit Anak Bunda Harapan Kita. Sang bayi hanya bisa bertahan sekitar 12 jam.
Menurut dr Didi Danu Kusumo, tak ada sakit serius yang dialami sang bayi. Namun, perkembangan paru-parunya tak sempurna sehingga masih lemah.
Sang ayah, yang hanya bekerja sebagai buruh pabrik kebingungan karena harus menanggung biaya perawatan. Ditambah lagi ia harus mengurus pemakaman anaknya yang meninggal.
Jenazah sang bayi rencananya akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Jeruk Purut usai salat zuhur. Sementara, keempat bayi lainnya harus menjalani perawatan intensif di RSAB Harapan Kita. Keempatnya menggunakan alat penunjang kehidupan masih tahap observasi
Enita, sang Ibu bayi kembar lima hanya menjalani usia kehamilan selama 24 minggu. Dan bayi kembar itu hanya memiliki berat 400 gram dengan kelahiran prematur.
(Mel/*)
Bayi kembar 5 itu baru dilahirkan pada Selasa pagi 20 Agustus 2013 di Rumah Sakit Anak Bunda Harapan Kita. Sang bayi hanya bisa bertahan sekitar 12 jam.
Menurut dr Didi Danu Kusumo, tak ada sakit serius yang dialami sang bayi. Namun, perkembangan paru-parunya tak sempurna sehingga masih lemah.
Sang ayah, yang hanya bekerja sebagai buruh pabrik kebingungan karena harus menanggung biaya perawatan. Ditambah lagi ia harus mengurus pemakaman anaknya yang meninggal.
Jenazah sang bayi rencananya akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Jeruk Purut usai salat zuhur. Sementara, keempat bayi lainnya harus menjalani perawatan intensif di RSAB Harapan Kita. Keempatnya menggunakan alat penunjang kehidupan masih tahap observasi
Enita, sang Ibu bayi kembar lima hanya menjalani usia kehamilan selama 24 minggu. Dan bayi kembar itu hanya memiliki berat 400 gram dengan kelahiran prematur.
(Mel/*)
