Kecelakaan maut di kawasan Cisarua, Puncak, Bogor, Jawa Barat, melibatkan bus Giri Indah bernomor polisi B 7297 BI. Bus yang sedang membawa rombongan Gereja Bethel Indonesia Kelapa Gading itu terjun ke jurang di Jalan Raya Puncak KM 90 Tugu Utara, Cisarua, Bogor, Rabu 21 Agustus 2013.
Akibat kecelakaan tersebut, 19 orang tewas dan 36 orang lainnya luka-luka. Untuk meringankan beban dari keluarga korban, Jasa Raharja akan memberikan santunan kepada ahli waris bagi para korban meninggal dunia sebesar Rp 25 juta. Sedangkan yang luka-luka masing-masing diberikan Rp 10 juta.
"Kami berikan santunan kepada korban, kalau meninggal akan diberikan santuanan ke ahli waris masing-masing maksimum Rp 25 juta, untuk yang dalam perawatan dan pengobatan luka-luka maksimum Rp 10 juta. Kami sudah koordinasi ke pihak rumah sakit," kata Kepala Cabang Jasa Raharja Jawa Barat, I Ketut Suadnya di RSPG, Cisarua.
Ketut juga menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Jasa Raharja DKI Jakarta untuk mendata alamat para korban yang meninggal dunia maupun luka-luka untuk diberikan santunan kepada pihak ahliwaris.
Ia berharap bantuan yang diberikan Jasa Raharja bisa bermanfaat bagi pihak keluarga yang ditinggalkan korban. "Prosedurnya, kita proaktif termasuk dengan rekan-rekan kami di Jakarta. Saya kirim alamatnya kemudian mereka mencari untuk diberikan santunan," tutupnya. (Ado)
Akibat kecelakaan tersebut, 19 orang tewas dan 36 orang lainnya luka-luka. Untuk meringankan beban dari keluarga korban, Jasa Raharja akan memberikan santunan kepada ahli waris bagi para korban meninggal dunia sebesar Rp 25 juta. Sedangkan yang luka-luka masing-masing diberikan Rp 10 juta.
"Kami berikan santunan kepada korban, kalau meninggal akan diberikan santuanan ke ahli waris masing-masing maksimum Rp 25 juta, untuk yang dalam perawatan dan pengobatan luka-luka maksimum Rp 10 juta. Kami sudah koordinasi ke pihak rumah sakit," kata Kepala Cabang Jasa Raharja Jawa Barat, I Ketut Suadnya di RSPG, Cisarua.
Ketut juga menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Jasa Raharja DKI Jakarta untuk mendata alamat para korban yang meninggal dunia maupun luka-luka untuk diberikan santunan kepada pihak ahliwaris.
Ia berharap bantuan yang diberikan Jasa Raharja bisa bermanfaat bagi pihak keluarga yang ditinggalkan korban. "Prosedurnya, kita proaktif termasuk dengan rekan-rekan kami di Jakarta. Saya kirim alamatnya kemudian mereka mencari untuk diberikan santunan," tutupnya. (Ado)
