Konflik antara militer pemerintah dan pasukan oposisi Suriah terus berlanjut. Korban jiwa terus berjatuhan dalam pertempuran yang terjadi sejak Maret 2011 itu.
Pada Rabu 21 Agustus 2013 dini hari kemarin, sejumlah roket membawa gas beracun menghantam beberapa wilayah di pinggiran ibu kota Suriah, Damaskus, di antaranya wilayah Ghouta, Tarma, Zamalka, dan Jobar.
Akibatnya banyak korban jiwa berjatuhan dalam serangan 1 hari itu. Namun jumlahnya simpang siur. Berdasarkan data komite koordinasi lokal atau LCC, korban tewas sebanyak 755 jiwa.
Sementara pihak oposisi menyebut korban tewas mencapai ribuan orang. George Sabra dari koalisi oposisi nasional Suriah menyatakan, lebih dari 1.300 orang tewas akibat terkena roket gas beracun oleh rezim pemerintah Suriah.
"Rezim Suriah berani melawan PBB dan kekuatan besar internasional dengan menyerang orang-orang di dekat Damaskus," kata Sabra, seperti dimuat News.com.au, Kamis (22/8/2013).
Amerika Serikat pun ikut bicara atas kasus ini. Gedung Putih menyatakan adanya indikasi kuat bahwa pemerintah Suriah telah menggunakan senjata kimia yang memicu gas beracun.
"Indikasinya kuat yang jelas serangan dari pemerintah (Suriah). Tapi kita perlu menyelidikinya ke lokasi langsung," kata seorang pejabat senior AS, yang dilansir Wall Street Journal.
Duta Besar Argentina di PBB, Maria Cristina Perceval menyatakan, meski sejumlah pihak menyebut pemerintah menggunakan senjata kimia, tapi tetap perlu ada kejelasan untuk membuktikannya.
"Apa yang terjadi di Suriah harus kita ikuti dengan cermat," ujar Maria.
Oposisi menuding pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad lah berada di balik penyerangan senjata kimia. Namun pemerintah menyangkal tudingan tersebut. Mereka berpendapat insiden ini justru didalangi oposisi pemerintah untuk menghalangi penyelidikan PBB di Suriah.
Penyerangan dengan menggunakan senjata kimia ini bertepatan dengan kunjungan tim ahli senjata kimia PBB ke Damaskus yang hendak menyelidiki penggunaan senjata kimia di negara itu. (Riz/Ein)
Oposisi: Serangan Gas Beracun di Suriah Tewaskan 1.300 Orang
Pada Rabu 21 Agustus 2013 dini hari kemarin, sejumlah roket membawa gas beracun menghantam beberapa wilayah di pinggiran ibu kota Suriah.
diperbarui 22 Agu 2013, 11:19 WIBAdvertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Sate Kambing Bu Hj. Bejo, Kuliner yang Wajib Dicoba saat ke Solo
Kisah Kocak Sahabat Nabi yang Hendak Menipu Dajjal, Bikin Rasulullah Tersenyum
Tips Menghadapi Sidang Perceraian: Panduan Lengkap untuk Proses yang Sulit
Air Terjun Sendang Gile, Wisata Alam di Lombok Utara Memikat Pengunjung
Studi Ungkap Tanaman yang Dapat Atasi Limbah Mikroplastik
Masalah Terus Mendera, Sholat Tak Berdampak Positif jika Dilakukan Seperti Ini
Kekurangan Pengawas Madrasah, Kemenag Tak Segera Angkat Calon Yang Lulus Tes
Maruarar Sirait: Pemilih Nonmuslim Tinggalkan Pramono-Rano Karno karena Didukung Anies
Dikelola Kemenhut, TN Alas Purwo Dikenakan Tarif Nol Rupiah bagi Umat Hindu yang Beribadah di Pura Luhur Giri Salaka
Pengantin Menyesal Salah Pilih Vendor Dekorasi Pernikahan, Mengaku Tertipu Portofolio
Dugaan Korupsi di Bank Pemerintah, Kredit Modal Kerja Rp2 Miliar Digelapkan
Kisah Gus Maksum Sembuhkan Pemabuk Hanya dengan Sepucuk Surat, Karomah Wali