Jokowi Nilai Harga Tiket Kebun Binatang Ragunan Terlalu Murah

Jokowi berencana akan merevitalisasi Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 22 Agu 2013, 13:50 WIB

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berencana merevitalisasi Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan. Pada awal Oktober 2013, pihaknya akan melakukan uji publik untuk mendengar aspirasi masyarakat dalam menata Taman Margasatwa tersebut.

"Ya, nanti yang kurang apa dari Ragunan kita lihat itu banyak. Nantilah Oktober kita akan kita adakan public hearing, mendengar usulan masyarakat seperti apa maunya Ragunan ini," ujar Jokowi di Balaikota DKI Jakarta usai bertemu Ketua Dewan Pengawas Taman Margasatwa Ragunan, Hashim Djojohadikusumo, Kamis (23/8/2013).

Jokowi menilai tarif Ragunan terlalu murah bila dibandingkan biaya perawatannya. Untuk merevitalisasi Taman Margasatwa itu, tarif masuk yang saat ini sebesar Rp 4 ribu tidak sesuai lagi dengan kondisi saat ini. Terlebih bila dibanding Taman Margasatwa lainnya di kota lain, tarif Ragunan jauh lebih murah.

"Fungsi rekreasi ini kalau mau yang murah yah tetap 4 ribu. Tapi yang namanya di Cisarua saja (Taman Safari) harganya Rp 140 ribu. Di Surabaya kalau nggak keliru Rp 20 ribu, di Bandung Rp 20 ribu. Masa di Jakarta masih Rp 4 ribu?" kata Jokowi.

Paling tidak, lanjut Jokowi, bila tarif masuk tidak dinaikkan, subsidi untuk pemeliharaan dan perawatan flora dan fauna akan dinaikkan. Mengingat, selama ini, pendanaan operasional Taman Margasatwa Ragunan murni berasal dari APBD.

"Ini belum diputuskan, apakah tetap akan Rp 4 ribu atau dinaikkan," kata dia.

Sementara itu, saat ditanya terpisah, Hashim mengatakan uji publik tersebut akan dilakukan pada 3 Oktober 2013 di Taman Margasatwa Ragunan dengan mengundang berbagai pihak dari LSM pemerhati lingkungan dan juga pihak pemerintah provinsi ataupun pemerintah pusat.

"Kita mau adakan temu Publik. Kita diskusi, masyarakat DKI maunya apa dengan Ragunan? Apakah kita mau bikin yang berkelas Internasional seperti di Singapura? Di San Diego, seperti di Washington? Kita akan buka masukan dari masyarakat," jelas Hashim. (Riz/Yus)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya