Sempat Ambruk 110 Poin, IHSG Melemah ke Level 4.171

Saham komoditas pertanian dan pertambangan kali ini menjadi buruan pelaku pasar.

oleh Syahid Latif diperbarui 22 Agu 2013, 16:07 WIB
Sempat anjlok hingga 110 poin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menghindar dari penurunan yang lebih tajam. Indeks tercatat melemah 1,11% atau masih lebih baik dari bursa saham Filipina yang ambruk 5,96%.

Masih besarnya sentimen negatif dari rencana penarikan stimulus The Fed membuat pelaku pasar masih khawatir masuk pasar modal. Tak hanya Indonesia, sentimen The Fed ini juga menggoyang bursa saham utama Asia yang bergerak mixed.

IHSG pada penutupan perdagangan saham Kamis (22/8/2013) turun 47,03 poin (1,11%) ke level 4.171,41. Indeks tak mampu melanjutkan penguatan yang terjadi pada sesi perdagangan sehari sebelumnya.

Masih adanya saham-saham bluechips yang diburu investor membuat pelemahan indeks LQ45 sedikit lebih rendah sebesar 0,96%.

Transaksi perdagangan kali ini mencapai 216.239 kali dengan saham berpindahtangan mencapai 7,95 miliar. Nilai transaksi perdagangan saham mencapai Rp 7,05 triliun.

Bursa Efek Indonesia (BEI) kali ini diwarnai pelemahan harga saham dari 193 emiten ditengah 93 perusahaan yang masih mencatatkan penguatan. Sementara sebanyak 61 emiten bergerak stagnan.

Membaiknya data-data industri China diatas ekspektasi pasar membuat sektor saham komoditas menikmati kenaikan harga cukup tinggi. Indeks sektor pertambangan tercatat naik 7,09 % sementara pertanian sebesar 5,89%.

Sementara emiten di sektor konstruksi mencatatkan pelemahan tertinggi setelah turun 5,78%. Diikuti sektor saham industri dasar 3,42%, keuangan 2,39%, perdagangan 2,07%.

Sepanjang perdagangan kali ini, IHSG bergerak sepenuhnya di zona merah. Indeks bahkan sempat ambruk 110 poin ke level terendahnya 4.107,64. Beruntung adanya sentimen positif yang diperoleh pelaku pasar dari membaiknya data industri China mampu mengangkat kembali indeks dari posisi terendahnya tersebut.

Memasuki sesi perdagangan kedua, pelaku pasar mulai selektif mengoleksi saham-saham yang dianggap kemurahan. Akibatnya, indeks bergerak dalam tren menguat meski sempat tertahan jelang sesi penutupan perdagangan.

Investor asing masih asyik melepas saham di pasar modal Indonesia dengan mencatatkan nett sell senilai Rp 900 miliar.

Top gainer saham kali ini banyak dihuni oleh saham-saham bluechips yang memang mulai dilanda aksi buru pemodal. Emiten MLBI mencatat kenaikan 10.950 per saham namun dengan volume transaksi sebanyak 1 lot.

Pencetak untung lainnya adalah ITMG yang naik Rp 2.500, PTBA Rp 1.800, Rp AALI Rp 1.400, dan LMSH Rp 1.000.

Di daftar top losser bercokol saham-saham HMSP yang turun Rp 2.700, GMTD Rp 800, LPCK Rp 600, MYOR Rp 600, dan MAPI Rp 525. (Shd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya