Kegagalan di SEA Games dua tahun lalu rupanya tak menjadikan Timnas futsal putri Indonesia pesimistis dalam menghadapi ajang yang sama tahun ini. Timnas putri yang kini ditangani oleh Hendra Nazir seakan lebih percaya diri menghadapi SEA Games. Ini setelah mereka sukses merebut posisi empat besar di ajang Asian Indoor And Martial Arts Games (AIMAG) 2013.
Pada kejuaraan yang diselenggarakan di Korea tersebut, Indonesia harus puas berada di peringkat empat. Di babak semifinal 3 Juli lalu, mereka dipaksa takluk oleh Iran. Dua hari kemudian, tim Merah Putih kembali takluk dari Thailand yang pada akhirnya mampu merebut juara tiga.
Kendati demikian, hasil di AIMAG diharapkan Hendra bisa jadi cerminan anak asuhnya agar tampil baik di SEA Games Myanmar nanti. Tak tanggung-tanggung, Hendra langsung berani menargetkan timnya mencapai final dan merebut medali emas di ajang yang berlangsung dua tahun sekali tersebut.
"Tim saat ini adalah tim yang berangkat ke Incheon (Korea Selatan) untuk AIMAG, dimana kita bisa mendapatkan posisi empat. Untuk SEA Games kita akan seleksi 19 pemain. Minggu ini ada beberapa pemain yang tetap tinggal dan ada yang akan dipulangkan lagi ke klubnya masing-masing," ungkapnya pada Liputan6.com, Kamis (22/8/2013) pagi WIB.
"Para pemain tersebar dari beberapa daerah. Kemudian bicara target di SEA Games, target tertinggi tentu saja emas. Tapi mencapai final adalah hal yang realistis menurut saya," tambahnya.
Soal usia para pemain, tak ada klasifikasi khusus yang ditetapkan. Hendra menyatakan kalau saat ini anak asuhnya memiliki usia yang beragam. "Soal usia tak ada batasan. Yang penting, jika mereka layak masuk Timnas ya kita panggil seleksi," sebutnya. "Saat ini yang termuda ada yang 17 tahun, masih kelas 3 SMA. Lalu yang tertua berusia 28 tahun," sambungnya.
Masih diakui Hendra, tim yang jadi rival terberatnya di SEA Games nanti adalah Thailand. Kendati demikian, ia tak mau menganggap remeh tim lain termasuk tuan rumah Myanmar. "Kita melihat dari hasil di Incheon kemarin. Thailand masih jadi yang tersulit. Tapi kita tak tahu kekuatan tim lain seperti Vietnam dan Myanmar," pungkasnya. (*)
Energi & Tambang