Rupiah `Loyo`, Menperin : Peluang Genjot Ekspor Komoditas

Para eksportir komoditas mentah diminta bisa memanfaatkan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

oleh Septian Deny diperbarui 22 Agu 2013, 18:19 WIB
Para eksportir komoditas mentah diminta bisa memanfaatkan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sehingga dapat membantu memperbaiki perekonomian Indonesia. Komoditas yang dimaksud seperti minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan kakao.

"Ekspor harus diupayakan meningkat, untuk situasi seperti sekarang ekspor bisa meningkat khususnya CPO dan kakao," ujar Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat di Gedung Kementerian Perindustrian, Kamis (22/8/2013).

Ekspor perlu digenjot karena Hidayat menggarisbawahi, impor yang masih cukup besar pada sektor migas, petrokimia dan besi baja, cukup memberikan tekanan pada neraca perdagangan nasional.

Dia menyebutkan impor yang masih tinggi itu seperti migas yang mencapai US$ 150 juta per hari, petrokimia senilai US$ 8 miliar per tahun dan baja US$ 9 miliar per tahun.

"Makanya saya minta ini investasi di sini. Dan jangan salah, pemesanan pesawat itu juga memberikan tekanan karena kan impor, tetapi ini kan tidak bisa dibantah karena kita juga butuh," lanjut dia.

Dia mengungkapkan untuk menghadapi pelemahan nilai tukar rupiah ini, pemerintah berencana mengkoreksi pertumbuhan ekonomi tahun ini yang ditargetnya bisa mencapai 6,3%.

Namun Hidayat sendiri berharap koreksi tersebut masih diatas 6%. "Tapi saya harap tidak kurang dari 6%," tandas dia. (Dny/Nur)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya