Anak autis memang berbeda dengan anak normal pada umumnya. Namun, di balik hal itu, ada sisi positif yang dihasilkan dari gangguan yang dideritanya.
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa dibandingkan dengan anak-anak non-autis, anak-anak dengan gangguan autisme melakukan hal yang lebih baik pada tes matematika, walaupun pada kisaran IQ yang sama.
"Tampaknya ada pola unik dari organisasi otak anak autis di mana hal itu mendasari keunggulan dalam kemampuan pemecahan masalah," ujar Vinod Menon, seorang profesor psikiatri dan ilmu perilaku di Universitas Stanford, seperti dikutip myfoxdetroit, Jumat (23/8/2013).
Ia telah melakukan sebuah penelitian yang melibatkan 18 anak autis dan 18 anak non-autis di mana rentang usia mereka adalah 7 hingga 12 tahun. Pada tes standar, semua anak menunjukkan kemampuan yang normal. Namun, saat dilakukan tes matematika, anak autis lebih mengungguli rekan-rekan mereka yang tidak mengalami autisme.
Pada saat mengerjakan soal matematika, para peneliti juga mengukur aktivitas otak tiap peserta dengan menggunakan Magnetic Resonance Imaging (MRI) scan. Hasil yang didapatkan adalah scan otak dari anak-anak autis menunjukkan pola yang tidak biasa, khususnya di area otak yang berfungsi untuk mengolah wajah dan objek visual lainnya.
Para peneliti kemudian menyimpulkan bahwa keunggulan dalam keterampilan matematika ini diakibatkan oleh pola aktivasi di daerah pada otak yang biasa digunakan untuk mengenali wajah dan objek visual.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya kebanyakan hanya memfokuskan pembahasan pada kelemahan yang dimiliki oleh anak autis. "Studi kami menunjukkan bahwa anak autis memiliki beberapa kekuatan kognitif yang luar biasa. Kami pikir ini dapat meyakinkan orang tua," lanjut Menon.
Ia juga mengatakan bahwa anak dengan autisme terkadang menunjukkan bakat dan keterampilan yang luar biasa.
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa dibandingkan dengan anak-anak non-autis, anak-anak dengan gangguan autisme melakukan hal yang lebih baik pada tes matematika, walaupun pada kisaran IQ yang sama.
"Tampaknya ada pola unik dari organisasi otak anak autis di mana hal itu mendasari keunggulan dalam kemampuan pemecahan masalah," ujar Vinod Menon, seorang profesor psikiatri dan ilmu perilaku di Universitas Stanford, seperti dikutip myfoxdetroit, Jumat (23/8/2013).
Ia telah melakukan sebuah penelitian yang melibatkan 18 anak autis dan 18 anak non-autis di mana rentang usia mereka adalah 7 hingga 12 tahun. Pada tes standar, semua anak menunjukkan kemampuan yang normal. Namun, saat dilakukan tes matematika, anak autis lebih mengungguli rekan-rekan mereka yang tidak mengalami autisme.
Pada saat mengerjakan soal matematika, para peneliti juga mengukur aktivitas otak tiap peserta dengan menggunakan Magnetic Resonance Imaging (MRI) scan. Hasil yang didapatkan adalah scan otak dari anak-anak autis menunjukkan pola yang tidak biasa, khususnya di area otak yang berfungsi untuk mengolah wajah dan objek visual lainnya.
Para peneliti kemudian menyimpulkan bahwa keunggulan dalam keterampilan matematika ini diakibatkan oleh pola aktivasi di daerah pada otak yang biasa digunakan untuk mengenali wajah dan objek visual.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya kebanyakan hanya memfokuskan pembahasan pada kelemahan yang dimiliki oleh anak autis. "Studi kami menunjukkan bahwa anak autis memiliki beberapa kekuatan kognitif yang luar biasa. Kami pikir ini dapat meyakinkan orang tua," lanjut Menon.
Ia juga mengatakan bahwa anak dengan autisme terkadang menunjukkan bakat dan keterampilan yang luar biasa.