Ngebet Bangun Pabrik di Cikampek, Bos VW Lobi Hatta Rajasa

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengaku telah menerima kunjungan Bos Produsen Mobil asal Jerman, Volkswagen AG (VW) dikantornya.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 23 Agu 2013, 08:17 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengaku telah menerima kunjungan Bos Produsen Mobil asal Jerman, Volkswagen AG (VW) di kantornya. Hal ini membuktikan Indonesia tetap menjadi surga investasi bagi penanam modal asing.

"Investasi dalam bentuk pabrik di Cikampek. Tadi saya langsung kedatangan Chief Executive Officer (CEO) VW AG (Christian Kringler)," kata dia saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (22/8/2013) malam.

Pabrik tersebut, lanjut Hatta, adalah salah satu pabrik mobil di Indonesia setelah China. Rencananya, pembangunan pabrik itu akan dimulai pada tahun 2014 dan selesai di 2017.

"Investasinya sangat besar karena bermitra dengan Indomobil. Mereka melihat pasar Indonesia cukup baik, dan percaya diri dengan kondisi di sini dibandingkan yang lain. Kami juga meyakinkan situasi di Indonesia bersifat temporer tapi juga smooth," terang dia.

Artinya, Hatta mengaku, gejolak pasar keuangan Indonesia tak menyurutkan minat investor asing untuk menanamkan modalnya di tanah air, mengingat ini bukan menyangkut fundamental Indonesia yang buruk.

"Nanti ada insentif, kan kita punya tax allowance yang bisa ditawarkan. Dalam waktu dekat ini dibicarakan lagi bersama VW AG," ucapnya.

Dari sisi tenaga kerja, dia menyebut, VW AG akan menyerap ribuan tenaga kerja Indonesia dengan kapasitas pabrik yang cukup besar. Hal ini dimaksudkan untuk bersaing mendapatkan pangsa pasar tanah air.

"Pangsa pasar mobil China di Indonesia sudah 30%, tentu mereka ingin merebut pangsa pasar yang ada. Karena VW AG itu bukan merek VW saja tapi juga ada Audi dan pasti menggunakan teknologi ramah lingkungan serta komponen lokal," jelasnya.

Menteri Perindustrian, MS Hidayat sebelumnya menyatakan VW AG berencana menanamkan investasi secara bertahap di Indonesia. Pada tahap awal, nilainya diperkirakan mencapai 200 juta euro atau setara Rp 2,94 triliun.

Rencananya, pabrik akan dibangun di Cikampek Jawa Barat di atas lahan seluas 70 hektare (ha) mulai 2014. (Fik/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya