Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hadi Poernomo datang ke Gedung DPR untuk menyerahkan hasil audit tahap II atas proyek Hambalang. Audit proyek pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3 SON) di Desa Hambalang, Bogor, tahun anggaran 2010 dan 2011 di Kementerian Pemuda dan Olahraga itu sudah rampung.
Setelah menyerahkan audit ke DPR, Hadi bergegas menyerahkan laporan ke KPK. "Mudah-mudahan hari ini kalau ada waktu kami langsung serahkan, setelah sala. Kami belum serahkan. Yang penting di sini (selesaikan)," kata Hadi Poernomo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (23/8/2013).
Hasil audit tahap II dirasakan cukup lama dibanding audit tahap I. Hadi pun menanggapinya santai. "Tidak ada kendala, hanya masalahnya permintaan keterangan baru berakhir kemarin, pagi. Berita kemarin masih kita sampaikan berita acara pemeriksaan keterangan, Rabu ada, Kamis, masih ada," ungkap Hadi.
Beredar sebuah dokumen yang memuat kerugian negara yang disebabkan proyek tersebut. Dalam dokumen tersebut tertulis kerugian negara mencapai Rp 471 miliar. Anggota BPK Ali Masykur Musa ketika dikonfirmasi membenarkan angka tersebut. "Iya, benar sekitar 471 miliar," katanya saat dihubungi wartawan. (Ism/Sss)
Setelah menyerahkan audit ke DPR, Hadi bergegas menyerahkan laporan ke KPK. "Mudah-mudahan hari ini kalau ada waktu kami langsung serahkan, setelah sala. Kami belum serahkan. Yang penting di sini (selesaikan)," kata Hadi Poernomo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (23/8/2013).
Hasil audit tahap II dirasakan cukup lama dibanding audit tahap I. Hadi pun menanggapinya santai. "Tidak ada kendala, hanya masalahnya permintaan keterangan baru berakhir kemarin, pagi. Berita kemarin masih kita sampaikan berita acara pemeriksaan keterangan, Rabu ada, Kamis, masih ada," ungkap Hadi.
Beredar sebuah dokumen yang memuat kerugian negara yang disebabkan proyek tersebut. Dalam dokumen tersebut tertulis kerugian negara mencapai Rp 471 miliar. Anggota BPK Ali Masykur Musa ketika dikonfirmasi membenarkan angka tersebut. "Iya, benar sekitar 471 miliar," katanya saat dihubungi wartawan. (Ism/Sss)