Buatan Asing Lebih Disukai, Produk Teknologi RI Sulit Berkembang

Masyarakat Indonesia diminta mencintai produk dalam negeri sehingga industri teknologi dalam negeri bisa diproduksi masal dan berkembang.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Agu 2013, 13:20 WIB
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta menghimbau agar masyarakat Indonesia mencintai produk dalam negeri sehingga industri teknologi dalam negeri bisa diproduksi masal dan berkembang.

Gusti mengatakan satu yang menjadi tantangan ke depan adalah memproduksi teknologi secara masif dan masal. Saat ini instansinya sudah memilki prototipe pengembangan teknologi tetapi belum diproduksi secara masal.

Untuk itu, agar produk teknologi Indonesia bisa diproduksi secara masal, menurut dia, masyarakat harus mencintai produk dalam negerinya.

"Kita harus mencintai produksi yang kita ciptakan sendiri, hasil penelitan IPB tentang mangga, kita pakai nama kita kurang laku tapi ketika California laku," kata Gusti di gedung LIPI, Jakarta, jumat (23/8/2013).

Guti mengaku senang saat ini teknologi yang diproduksi bangsa Indonesia mulai dilirik pihak asing. Hal tersebut tercermin dari adanya kontrak kerjasama antara PT Dirgantara Indonesia dengan maskapai Lion Air yang memesan 100 unit pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia.

"Saya beberapa hari lalu membaca surat kabar Lion Air beli pesawat N219 100 unit dengan demikian kita tingkatkan komponen lokal," ungkap dia.

Menurut dia, teknologi pada pesawat tersebut sangat baik dan cocok di Indonesia, karena pesawat tersebut mampu melakukan penerbangan di landasan tanah dan landas pacu pendek.

"Tahap pertama N219 landasan tanah, landas pacu pendek, dikembangkan Lapan dan PT DI. Tahap pertama komponen lokal 30%, nanti akan meningkat 60%. Kalau diproduksi secara banyak penguasaan teknologinya meningkat, komponen meningkat," pungkas dia. (Pew/Nur)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya