[VIDEO] Banyak Buruh Migran Kecewa dan Marah pada Ustad Solmed

Selain pembatalan ceramah, ada ucapan Ustad Solmed yang dianggap tidak pantas oleh banyak buruh migran di Hong Kong.

oleh Anr diperbarui 23 Agu 2013, 17:55 WIB
Perselisihan Ustad Soleh Mahmud alias Ustad Solmed dan panitia ceramah di Hong Kong, kian mengundang perhatian buruh migran di sana. Sebagian dari mereka bahkan kecewa dan marah terhadap Ustad Solmed, terutama setelah mendengar kabar sang ustad membatalkan ceramah secara sepihak lantaran meminta tarif fantastis.

Mereka pun meluapkan antipati terhadap suami artis April Jasmine itu melalui media sosial. Terlebih ada tulisan berupa perumpamaan Ustad Solmed di media sosial yang dianggap tidak sepatutnya. [Baca: Ustad Solmed dan Panitia Ceramah Perang Pernyataan].

"Kalau saya melihat komentar teman-teman, yang pertama mereka tersinggung dengan ucapan Ustad Solmed bahwa buruh migran di Hong Kong itu mencari keuntungan dengan mengundang ustad-ustad dari Tanah Air," urai Sringatin dari Buruh Imigran Indonesia Micro Workers Hong Kong, saat diwawancara tim infotainment Hot Shot, seperti ditayangkan SCTV, Jumat (23/8/2013).

"Yang kedua, dia (Ustad Solmed) juga menyebut organisasi di Hong Kong adalah organisasi yang sudah terorganisir untuk mencari keuntungan. Dan, mereka disebut komunis. Jadi dua hal ini yang mmebuat mereka tidak terima," imbuh Sringatin.

Di lain pihak, Ustad Solmed akhirnya siap mengoreksi diri setelah mendapatkan banyak kritik terkait mematok tarif tinggi dalam dakwahnya. Kini, suami April Jasmine itu akan mengikuti kata-kata dari Majelis Ulama Indonesia yang melarang untuk mematok tarif dalam berdakwah. [Baca: Ikuti Kata MUI, Ustad Solmed Bertobat?].

"Semua sudah clear, MUI juga sudah bilang. Kita ikuti kata-kata MUI lah, Saya akan tatap masa depan dakwah yang lebih cerah lagi. Kita saling bebesar hati dan berdakwah," kata Ustad Solmed kepada wartawan, Kamis (22/8/2013) malam.

Tak hanya mengikuti kata-kata MUI, Ustad Solmed akan mengubah tata cara dalam berdakwah dan dan juga tarifnya. "Kita akan atur dan tata dengan next program," ujarnya.

Lantas, apakah Ustad Solmed trauma dengan banyaknya pemberitaan miring yang ditujukan kepadanya? "Dalam dakwah nggak ada trauma. Bismillah," pungkasnya.

Sebelumnya, Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) angkat bicara soal kasus yang dialami oleh Ustad Solmed. "Menurut agama Islam, ini tidak bermoral. Rasul dan para sahabat tidak pernah pasang tarif. Kita berdakwah dengan kekayaan yang kita miliki. Seharusnya seperti itu," kata pihak Komisi Fatwa MUI, Amidan. [Baca: MUI: Tidak Bermoral Pendakwah Pasang Tarif].(Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya