Sebuah pintu emergency yang jatuh di perumahan warga, Kompleks Karina Sayang I Blok III Nomor 19, RT 16 RW 08, Penjaringan, Jakarta Utara, bukan bagian dari pesawat terbang. Pintu itu adalah bagian dari Helikopter Puma yang diduga milik TNI AD.
"Pintu helikopter diduga milik TNI AD jenis Puma," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, Sabtu (24/8/2013).
Kejadian itu, menurut Rikwanto, terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat kejadian, pintu emergency berwarna hijau tua itu menimpa atap rumah di lantai dua, lalu jatuh mengenai sebuah mobil yang diparkir di depan rumah. Rumah itu milik warga bernama Alex.
Jatuhnya pintu heli ini mengakibatkan asbes di beberapa bagian atap rumah di lantai dua pecah. Serta melecetkan bagian samping mobil milik Alex.
Informasi yang dihimpun, pintu heli tersebut berwarna hijau tua pada satu sisi, dan berwarna krem pada sisi lainnya. Ada tuas pintu dan kaca bulat. Pintu berukuran sekitar 1x1,5 meter itu dalam kondisi penyok.
Kementerian Perhubungan menyatakan belum menemukan data pintu darurat pesawat angkutan sipil yang terlepas. "Kami masih mengecek untuk angkutan barang," kata Kepala Puskom Publik Kemenhub Bambang S Ervan. (Ary/Sss)
"Pintu helikopter diduga milik TNI AD jenis Puma," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, Sabtu (24/8/2013).
Kejadian itu, menurut Rikwanto, terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat kejadian, pintu emergency berwarna hijau tua itu menimpa atap rumah di lantai dua, lalu jatuh mengenai sebuah mobil yang diparkir di depan rumah. Rumah itu milik warga bernama Alex.
Jatuhnya pintu heli ini mengakibatkan asbes di beberapa bagian atap rumah di lantai dua pecah. Serta melecetkan bagian samping mobil milik Alex.
Informasi yang dihimpun, pintu heli tersebut berwarna hijau tua pada satu sisi, dan berwarna krem pada sisi lainnya. Ada tuas pintu dan kaca bulat. Pintu berukuran sekitar 1x1,5 meter itu dalam kondisi penyok.
Kementerian Perhubungan menyatakan belum menemukan data pintu darurat pesawat angkutan sipil yang terlepas. "Kami masih mengecek untuk angkutan barang," kata Kepala Puskom Publik Kemenhub Bambang S Ervan. (Ary/Sss)
