Penguatan dolar Amerika Serikat (AS) sejak beberapa waktu terakhir ini sudah diperkirakan akan mengerek kenaikan harga barang-barang elektronik, termasuk televisi (TV) dan DVD player. Peningkatan harga kedua barang tersebut mencapai 20%.
Karyawan Toko Elektronik di Pasar Glodok, Eri (28) mengatakan, harga TV analog maupun layar datar (LCD) mengalami kenaikan sekitar Rp 100 ribu-Rp 200 ribu per unit untuk semua merek dan tipe.
"Contohnya harga TV tabung yang biasa dijual Rp 1 juta menjadi sekitar Rp 1,1 juta-Rp 1,2 juta per unit. Sama juga dengan LCD TV. Kenaikan harga sudah terjadi sejak tiga hari lalu," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Minggu (25/8/2013).
Sedangkan harga DVD Player, tambah Eri melonjak sebesar Rp 20 ribu per unit dari harga sekitar Rp 200 ribu menjadi Rp 220 ribu.
"Kondisi sekarang sih belum terlalu parah seperti 2008 lalu. Karena saat itu, kenaikan harga barang elektronik TV bisa mencapai Rp 200 ribu-Rp 250 ribu per unit," jelasnya.
Akibatnya, sambung Eri, penjualan TV dan DVD Player anjlok sampai pernah sepi dan tak ada penjualan dalam beberapa hari.
"Tapi kalau penurunan penjualan saat ini karena dolar naik cukup signifikan juga, meski masih ada pesanan. Misalnya penjualan TV diperkirakan hanya mencapai 8 unit per bulan dari biasanya 12 unit," terang dia.
Sementara penjualan DVD Player bulan ini diprediksi hanya 80 unit jika dibanding kondisi normal sebanyak 120 unit.
Dia berharap, kondisi ekonomi Indonesia bisa kembali normal dan nilai tukar dolar AS turun. Jika tidak, menurut Eri, akan membuat pedagang elektronik merugi karena terus mengalami kemerosotan penjualan. (Fik/Igw)
Karyawan Toko Elektronik di Pasar Glodok, Eri (28) mengatakan, harga TV analog maupun layar datar (LCD) mengalami kenaikan sekitar Rp 100 ribu-Rp 200 ribu per unit untuk semua merek dan tipe.
"Contohnya harga TV tabung yang biasa dijual Rp 1 juta menjadi sekitar Rp 1,1 juta-Rp 1,2 juta per unit. Sama juga dengan LCD TV. Kenaikan harga sudah terjadi sejak tiga hari lalu," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Minggu (25/8/2013).
Sedangkan harga DVD Player, tambah Eri melonjak sebesar Rp 20 ribu per unit dari harga sekitar Rp 200 ribu menjadi Rp 220 ribu.
"Kondisi sekarang sih belum terlalu parah seperti 2008 lalu. Karena saat itu, kenaikan harga barang elektronik TV bisa mencapai Rp 200 ribu-Rp 250 ribu per unit," jelasnya.
Akibatnya, sambung Eri, penjualan TV dan DVD Player anjlok sampai pernah sepi dan tak ada penjualan dalam beberapa hari.
"Tapi kalau penurunan penjualan saat ini karena dolar naik cukup signifikan juga, meski masih ada pesanan. Misalnya penjualan TV diperkirakan hanya mencapai 8 unit per bulan dari biasanya 12 unit," terang dia.
Sementara penjualan DVD Player bulan ini diprediksi hanya 80 unit jika dibanding kondisi normal sebanyak 120 unit.
Dia berharap, kondisi ekonomi Indonesia bisa kembali normal dan nilai tukar dolar AS turun. Jika tidak, menurut Eri, akan membuat pedagang elektronik merugi karena terus mengalami kemerosotan penjualan. (Fik/Igw)