Komisi B DPRD DKI Jakarta telah menyepakati agar permasalahan air di Jakarta perlu ditangani oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Untuk itu dana Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) yang disiapkan Pemerintah Provinsi DKI untuk PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai BUMD harus segera dikucurkan.
"Problem air ini cukup mendesak, dan perlu dikelola oleh BUMD DKI dalam hal ini PT Jakpro," kata Ketua Komisi B DPRD DKI, Selamat Nurdin dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Minggu (25/8).
Pemprov DKI, kata Selamat, merencanakan akan mengucurkan dana PMP sebesar Rp 1,4 triliun kepada PT Jakpro. Selain untuk masalah kebutuhan air, PMP ini rencananya akan digunakan untuk bisnis dengan pendekatan sosial, seperti listrik dan lalu lintas dalam hal ini jalan tol.
Diketahui dana PMP ini berasal dari pengembalian dana tidak terserap dari beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada semester I tahun anggaran 2013 sebesar Rp 2,5 triliun. Dana PMP ini, lanjut politisi PKS, diperuntukkan untuk menangani kriris air di DKI Jakarta. Khususnya di Jakarta Utara, yaitu untuk pembelian saham PT Palyja.
"Jika Palyja ini dikelola oleh BUMD, maka akan mudah di kontrol, sementara jika dikelola oleh sewasta sudah tidak relevan," ujarnya.
Lebih jauh Selamat melihat, persoalan air di DKI Jakarta saat ini sudah sangat mengkhwatirkan. Apalagi jika melihat air tanah yang sudah tidak bisa lagi digunakan, karena akan berimbas pada amblasnya permukaan tanah di Jakarta.
Oleh karena itu, Selamat berharap, dana PMP kepada PT Jakpro ini harus cepat disalurkan dan direalisasikan. "Segera sebelum akhir tahun ini," ujarnya
Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagyo mengatakan, guna bisa meperlancar pengelolaan air di Jakarta, PT Jakpro juga harus ikut dalam pembelian saham Palyja. Karena, hal ini sangat penting agar tidak lagi terjadi dikotomi dalam pengelolaan air minum di Jakarta seperti sekarang ini.
Menurut Agus, pembelian saham Palyja tidak boleh tanggung-tanggung. Pemprov tidak boleh puas hanya dengan pembelian 51 persen saham Palyja oleh PT Pembangunan Jaya Tbk.
"Untuk betul-betul bisa menjadi mayoritas, Pemprov harus merealisasi rencana pembelian 49 persen saham Palyja milik Astratel oleh Jakpro, karena BUMD ini 100 persen sahamnya dimiliki Pemprov DKI," kata Agus.
Karenanya, Agus menilai, pembelian saham oleh PT Pembangunan Jaya dan PT Jakpro itu juga harus mendapat dukungan semua pihak. "Jika posisi mayoritas Pemprov sudah terjamin, PAM akan lebih mudah menata pengelolaan pemenuhan air minum di DKI," ujarnya. (Riz)
DPRD DKI: Masalah Air di Jakarta Perlu Dikelola BUMD
Komisi B DPRD DKI Jakarta telah menyepakati agar permasalahan air di Jakarta perlu ditangani BUMD.
diperbarui 25 Agu 2013, 19:43 WIBAdvertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ciri-ciri Mata Ikan: Kenali Gejala dan Penanganannya
Presiden Aliyev: Rusia Bersalah atas Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines 8234
Jangan Remehkan Postpartum Rage, Kemarahan Ibu Baru yang Tak Terkendali
Ongkos Haji 2025 Turun, BPKH Gelontorkan Nilai Manfaat Total Rp 6,83 Triliun
Infografis Program Makan Bergizi Gratis Dimulai 6 Januari 2025 dan 190 Titik Penyebaran di 26 Provinsi
7 Potret Terbaru Sunu Matta Pelantun ‘Ketahuan’, Tetap Nyanyi Meski Jadi Ustaz
Bos Honor Ungkap Alasan Comeback ke Indonesia dan Rencana Boyong 30 Produk Sepanjang 2025
Prediksi Carabao Cup Arsenal vs Newcastle United: Kepalang Tanggung Demi Tiket Final
Harga Emas Antam Hari Ini 7 Januari 2025, Lebih Murah!
Inovasi Pie Salak Zalakuy Buatan Mahasiswa UNY dan PGRI Yogyakarta
David Bayu Setia Dampingi Putrinya, Audrey Davis, dalam Kasus Video Syur
10 Nama Bangun Datar, Memahami Bentuk Geometri Dasar dengan Mudah