Beberapa hari lalu, pengusaha real estate China Wang Jianlin dinobatkan sebagai pria terkaya di China sekaligus menempati posisi ke-66, miliarder paling kaya di dunia.
Lewat data yang dihimpun Bloomberg, kekayaan Wang sebelumnya bernilai US$ 9 miliar (Rp 99,52 triliun) meningkat hingga US$ 14,2 miliar (Rp 157,02 triliun) saat ini. Lalu dari mana dia memperoleh tambahan US$ 5,2 miliar (Rp 57,5 triliun) pada kekayaannya tersebut?
Seperti dilansir dari Quartz, Senin (26/8/2013), pada September 2012 lalu Wanda membeli bioskop kedua terbesar di Amerika Serikat (AS), AMC, seharga US$ 2,6 miliar (Rp 28,7 triliun). Invetasi tersebut terlihat kecil, tapi aset AMC berkembang ratusan juta dolar setiap tahunnya.
Pendapatan AMC mengembangkan kekayaan Wang dan perusahannya. Di China, Wang mengelola Wanda Group yang juga bergerak di bidang industri pemutaran film.
Pada kuartal II tahun ini, pendapatan AMC tercatat senilai US$ 1,3 miliar (Rp 14,3 triliun). Angka tersebut diperkirakan mengalahkan penjualan tiket AMC pada 2012 senilai US$ 2,5 miliar (Rp 27,6 triliun).
Wang juga mengatakan, Wanda Group memfasilitasi sejumlah sistem insentif dan manajemben informasi yang lebih baik. Sementara laba bersih AMC tercatat sebesar US$ 50 juta (Rp 552,9 miliar) pada 2012.
Dalam laporan Wanda Group, Wang membeli bioskop tersebut karena perusahaannya tak mampu untuk terjun ke dunia bisnis internasional. Namun perusahannya mampu mengelola kegagalan bisnis Amerika tersebut.
Sejumlah bioskop di AS tersebut merupakan dorongan hebat untuk bisnis Wang, begitupula sejumlah bioskopnya di CHina. Wanda Cinema 5 Studios menghasilkan pendaptan sekitar US$ 300 juta (Rp 3,3 triliun) pada kuartal II tahun ini.
Angka tersebut meningkat 63% dari periode yang sama tahun lalu. Jumlah tersebut memungkinkan perusahaan mencapai target pendapatannya sebesar US$ 523 juta (Rp 5,7 miliar) tahun ini. Pendapatan tersebut akan berkontribusi 20% dari total bisnis pemutaran film di China.
Sejumlah studio film AS juga membantu peningkatan pendapatan tersebut. Seperti misalnya Pacific Rim sejauh ini mencapai pendapatan US$ 103 juta (Rp 1,1 triliun) di China hingga 18 Agustus lalu. Jumlah terbesar diperoleh dari film Fast & the Furious 6 dengan penjualan tiket mencapai US$ 66 juta (Rp 729,8 miliar).
Dengan demikian, China membuktikan kekuatannya sebagai negara berkembang yang tangguh bagi AS. Sementara pendapatan dari film Iron Man 3 mencapai US$ 121 juta (Rp 1,3 triliun) di China, yang tertinggi sepanjang 2013. Bisnis pemutaran film AS menambahkan investasi negara asing seperti yang mengalir ke kantong Wang.
Dia baru-baru ini menginvestasikan uang sebesar US$ 10 miliar (Rp 110,5 triliun) pada perusahaan kapal pesiar Inggris dan sejumlah kompleks hotel dan apartemen mewah sepanjang Thames, London. Bayangkan saja berapa triliun rupiah lagi yang akan masuk ke dompet Wang. (Sis/Ndw)
Lewat data yang dihimpun Bloomberg, kekayaan Wang sebelumnya bernilai US$ 9 miliar (Rp 99,52 triliun) meningkat hingga US$ 14,2 miliar (Rp 157,02 triliun) saat ini. Lalu dari mana dia memperoleh tambahan US$ 5,2 miliar (Rp 57,5 triliun) pada kekayaannya tersebut?
Seperti dilansir dari Quartz, Senin (26/8/2013), pada September 2012 lalu Wanda membeli bioskop kedua terbesar di Amerika Serikat (AS), AMC, seharga US$ 2,6 miliar (Rp 28,7 triliun). Invetasi tersebut terlihat kecil, tapi aset AMC berkembang ratusan juta dolar setiap tahunnya.
Pendapatan AMC mengembangkan kekayaan Wang dan perusahannya. Di China, Wang mengelola Wanda Group yang juga bergerak di bidang industri pemutaran film.
Pada kuartal II tahun ini, pendapatan AMC tercatat senilai US$ 1,3 miliar (Rp 14,3 triliun). Angka tersebut diperkirakan mengalahkan penjualan tiket AMC pada 2012 senilai US$ 2,5 miliar (Rp 27,6 triliun).
Wang juga mengatakan, Wanda Group memfasilitasi sejumlah sistem insentif dan manajemben informasi yang lebih baik. Sementara laba bersih AMC tercatat sebesar US$ 50 juta (Rp 552,9 miliar) pada 2012.
Dalam laporan Wanda Group, Wang membeli bioskop tersebut karena perusahaannya tak mampu untuk terjun ke dunia bisnis internasional. Namun perusahannya mampu mengelola kegagalan bisnis Amerika tersebut.
Sejumlah bioskop di AS tersebut merupakan dorongan hebat untuk bisnis Wang, begitupula sejumlah bioskopnya di CHina. Wanda Cinema 5 Studios menghasilkan pendaptan sekitar US$ 300 juta (Rp 3,3 triliun) pada kuartal II tahun ini.
Angka tersebut meningkat 63% dari periode yang sama tahun lalu. Jumlah tersebut memungkinkan perusahaan mencapai target pendapatannya sebesar US$ 523 juta (Rp 5,7 miliar) tahun ini. Pendapatan tersebut akan berkontribusi 20% dari total bisnis pemutaran film di China.
Sejumlah studio film AS juga membantu peningkatan pendapatan tersebut. Seperti misalnya Pacific Rim sejauh ini mencapai pendapatan US$ 103 juta (Rp 1,1 triliun) di China hingga 18 Agustus lalu. Jumlah terbesar diperoleh dari film Fast & the Furious 6 dengan penjualan tiket mencapai US$ 66 juta (Rp 729,8 miliar).
Dengan demikian, China membuktikan kekuatannya sebagai negara berkembang yang tangguh bagi AS. Sementara pendapatan dari film Iron Man 3 mencapai US$ 121 juta (Rp 1,3 triliun) di China, yang tertinggi sepanjang 2013. Bisnis pemutaran film AS menambahkan investasi negara asing seperti yang mengalir ke kantong Wang.
Dia baru-baru ini menginvestasikan uang sebesar US$ 10 miliar (Rp 110,5 triliun) pada perusahaan kapal pesiar Inggris dan sejumlah kompleks hotel dan apartemen mewah sepanjang Thames, London. Bayangkan saja berapa triliun rupiah lagi yang akan masuk ke dompet Wang. (Sis/Ndw)