Bila Seorang Ibu Kehilangan Kelima Anaknya Sekaligus

Kehilangan merupakan situasi yang dialami seseorang ketika berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada dan terjadi perubahan.

oleh Kusmiyati diperbarui 27 Agu 2013, 08:00 WIB
Kehilangan orang yang dicintai meninggalkan duka mendalam, seakan awan mendung terus menerus membayangi perasaan. Pengalaman ini dialami oleh hampir setiap orang selama rentang kehidupannya.

Berduka merupakan reaksi terhadap kehilangan yang merupakan respons emosional yang normal. Reaksi berduka saat kehilangan menurut psikolog, Adelina Syarif, SE, Mpsi diperlihatkan dengan rasa tidak percaya, shock, mengingkari kenyataan bahwa kehilangan benar-benar terjadi.

Kehilangan orang yang telah lama dinanti menimbulkan dampak pada psikologis orang yang ditinggalkannya.

Kisah pilu pasangan Bagus Prasnawira (37) dan Enita Fentrikana (31) yang telah kehilangan bayi kembar lima secara bertahap menurut psikolog menimbulkan dampak psikologis pada sang Ibu.

"Sudah pasti sangat kehilangan dan berdampak pada psikologisnya, terlebih anak itu sangat istimewa untuk pasangan yang memang sudah menantikan anak," jelas Psikolog yang akrab disapa Adel.

Kehilangan merupakan situasi yang dialami seseorang ketika berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada dan terjadi perubahan.

Kesedihan menaungi perasaan orang-orang yang ditinggalkan, namun untuk Ibu hal ini menjadi pelajaran berharga untuk lebih baik lagi.

"Tidak ada yang kapok untuk hamil, walaupun rasanya sakit dan terus akan mengingat namun jika nanti diberi Tuhan kesempatan lagi, pengalaman ini dijadikan motivasi," ujarnya saat diwawancarai Liputan6.com, dan ditulis Selasa (27/8/2013).

Pengalaman kehilangan anak yang telah dinanti dapat membuat Ibu dan Ayah jauh lebih siap untuk menghadapi masa mendatang.

Kesiapan Ayah dan Ibu dapat memengaruhi bagaimana mereka bersikap nantinya. "Kesedihan menyelimuti tidak jangka panjang sekitar dua sampai tiga bulan kondisi psikis mereka sudah bisa dibilang siap. Dan nantinya mereka lebih tahu bagaiman bersikap menjadi orangtua lebih baik," paparnya.

(Mia/Abd)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya