Citizen6, Surabaya: Sedikitnya 500 mahasiswa dan alumni Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut (Kobangdikal) menerima kliah umum Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia Prof Dr Ir H Mohammad Nuh, Senin 26 Agustus 2013.
Kuliah umum yang dihelat di gedung Moeljadi kesatrian Bumimoro Kobangdikal tersebut dihadiri Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksmana TNI Dr Marsetio, Irjenal, Koorsahli, para Asisten Kasal, Pangkotama TNI AL Wilayah Timur, para Kepala Dinas dilingkungan Mabesal, Rektor dan Guru Besar dari ITS, Unair, Unesa, dan UHT.
Kuliah umum oleh orang pertama di Jajaran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI tersebut, mengusung tema "Kontribusi Analisis Sistem dan Riset Operasi (ASRO) dalam meningkatkan kinerja organisasi menuju sistem pemerintahan yang efektif dan efisien."
Sebelum memberikan kuliah umum, Mendikbud yang pernah menjadi dosen di STTAL pada tahun 1995 hingga 1996 ini, sempat mengunjungi kampus STTAL di sekitar Bumimoro. Dalam kunjungannya tersebut, Nuh-sapaan Mendikbud ini didampingi Kasal Dr Marsetio, Komandan Kobangdikal Laksamana Pertama TNI Widodo, dan Komandan STTAL Kolonel laut (E) Drs Siswo Hadi Sumantri.
"Sengaja saya ingin melihat lagi dan berkeliling kampus yang mahasiswa Teknik Elektronya dulu pernah saya ajar, sekedar bernostalgia," terangnya.
Pada acara pembuka, KSAL mengucapkan selamat datang kepada Mendikbud di Kobangdikal yang merupakan lembaga pendidikan terbesar di TNI Angkatan Laut. Ia juga mengatakan suatu kebahagiaan bagi TNI AL, khususnya Kobangdikal mendapat kesempatan menerima seorang mentri, dan ini merupakan kunjungan menteri pendidikan RI ke lembaga pendidikan TNI AL, Kobangdikal.
"Terima kasih dan saya berkeyakinan bahwa berkat partisipasi bapak sebagai Dosen di STTAL periode tahun 1990-an telah membawa perkembangan STTAL menuju kerah yang lebih baik. Hal ini didapati beberapa Alumni siswa STTAL yang menduduki jabatan Strategis di TNI AL, apalagi sekarang sudah memiliki program pasca sarjana," jelasnya.
Nuh dalam kuliahnya juga berharap program Sarjana S-2 ASRO yang dimiliki STTAL, ke depan mampu menghasilkan alumni yang memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang aplikasi dan manfaat ASRO guna memecahkan berbagai masalah yang muncul dibidang teknologi
pertahanan.
"Para Alumni STTAL diharapkan dapat semakin memiliki peran yang strategis dalam kancah pembangunan nasional utamanya dalam ikut serta mendorong percepatan penguasaan teknologi alutsista di Indonesia yang ditandai dengan pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek)," terangnya.
Karena dengan kolaborasi antar perguruan tinggi dan banyaknya mahasiswa dengan strata S-2 maupun S-3 akan menjadikan generasi emas 100 tahun setelah Indonesia merdeka, yakni di tahun 2.045 menjadikan kekuatan Indonesia dikancah Asia bersama China dan India.
Hal ini di lihat dari statitiska dan berbagai riset bahwa banyak masyarakat Indonesia yang masih usia dini. Usia tersebut akan memiliki kematangan dan mencapai usia produktif di tahun 2045, tepatnya setelah 100 tahun Indonesia merdeka. (Mayor Laut (KH) Rohman Arif/Mar)
Mayor Laut (KH) Rohman Arif adalah pewarta warga dan juga Kepala Bagian Penerangan Kobangdikal, Surabaya yang bisa dihubungi lewat Web Kobangdikal: kobangdikal.mil.id dan E-mail: penkobangdikal@yahoo.co.id
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, Ramadan atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media, kuliner dan lainnya ke citizen6@liputan6.com
Kuliah umum yang dihelat di gedung Moeljadi kesatrian Bumimoro Kobangdikal tersebut dihadiri Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksmana TNI Dr Marsetio, Irjenal, Koorsahli, para Asisten Kasal, Pangkotama TNI AL Wilayah Timur, para Kepala Dinas dilingkungan Mabesal, Rektor dan Guru Besar dari ITS, Unair, Unesa, dan UHT.
Kuliah umum oleh orang pertama di Jajaran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI tersebut, mengusung tema "Kontribusi Analisis Sistem dan Riset Operasi (ASRO) dalam meningkatkan kinerja organisasi menuju sistem pemerintahan yang efektif dan efisien."
Sebelum memberikan kuliah umum, Mendikbud yang pernah menjadi dosen di STTAL pada tahun 1995 hingga 1996 ini, sempat mengunjungi kampus STTAL di sekitar Bumimoro. Dalam kunjungannya tersebut, Nuh-sapaan Mendikbud ini didampingi Kasal Dr Marsetio, Komandan Kobangdikal Laksamana Pertama TNI Widodo, dan Komandan STTAL Kolonel laut (E) Drs Siswo Hadi Sumantri.
"Sengaja saya ingin melihat lagi dan berkeliling kampus yang mahasiswa Teknik Elektronya dulu pernah saya ajar, sekedar bernostalgia," terangnya.
Pada acara pembuka, KSAL mengucapkan selamat datang kepada Mendikbud di Kobangdikal yang merupakan lembaga pendidikan terbesar di TNI Angkatan Laut. Ia juga mengatakan suatu kebahagiaan bagi TNI AL, khususnya Kobangdikal mendapat kesempatan menerima seorang mentri, dan ini merupakan kunjungan menteri pendidikan RI ke lembaga pendidikan TNI AL, Kobangdikal.
"Terima kasih dan saya berkeyakinan bahwa berkat partisipasi bapak sebagai Dosen di STTAL periode tahun 1990-an telah membawa perkembangan STTAL menuju kerah yang lebih baik. Hal ini didapati beberapa Alumni siswa STTAL yang menduduki jabatan Strategis di TNI AL, apalagi sekarang sudah memiliki program pasca sarjana," jelasnya.
Nuh dalam kuliahnya juga berharap program Sarjana S-2 ASRO yang dimiliki STTAL, ke depan mampu menghasilkan alumni yang memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang aplikasi dan manfaat ASRO guna memecahkan berbagai masalah yang muncul dibidang teknologi
pertahanan.
"Para Alumni STTAL diharapkan dapat semakin memiliki peran yang strategis dalam kancah pembangunan nasional utamanya dalam ikut serta mendorong percepatan penguasaan teknologi alutsista di Indonesia yang ditandai dengan pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek)," terangnya.
Karena dengan kolaborasi antar perguruan tinggi dan banyaknya mahasiswa dengan strata S-2 maupun S-3 akan menjadikan generasi emas 100 tahun setelah Indonesia merdeka, yakni di tahun 2.045 menjadikan kekuatan Indonesia dikancah Asia bersama China dan India.
Hal ini di lihat dari statitiska dan berbagai riset bahwa banyak masyarakat Indonesia yang masih usia dini. Usia tersebut akan memiliki kematangan dan mencapai usia produktif di tahun 2045, tepatnya setelah 100 tahun Indonesia merdeka. (Mayor Laut (KH) Rohman Arif/Mar)
Mayor Laut (KH) Rohman Arif adalah pewarta warga dan juga Kepala Bagian Penerangan Kobangdikal, Surabaya yang bisa dihubungi lewat Web Kobangdikal: kobangdikal.mil.id dan E-mail: penkobangdikal@yahoo.co.id
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, Ramadan atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media, kuliner dan lainnya ke citizen6@liputan6.com