Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengatakan kenaikan dolar Amerika Serikat (AS) sangat menguntungkan para eksportir dan merugikan importir. Gejolak nilai tukar rupiah ini menimbulkan ketidakpastian bagi perekonomian Indonesia, terutama pengusaha.
"Penguatan dolar AS sangat menguntungkan eksportir. Mereka senang, bahkan dalam doa mereka dolar naik terus dan rupiah melemah," ujar Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi ditemui di acara Law & Business di Jakarta, Selasa (27/8/2013).
Dalam situasi menguntungkan ini, lanjut dia, pengusaha bisa menggenjot peningkatan ekspor komoditas-komoditas, seperti kakao, kopi dan sebagainya.
"Yang dirugikan adalah importir. Tapi dengan kondisi ini, rupiah nantinya akan mencapai titik keseimbangan baru dengan nilai tukar yang lebih tinggi," paparnya.
Lebih jauh Sofjan menambahkan, pengusaha memperkirakan rupiah akan bergerak pada level Rp 10 ribu-Rp 11 ribu per dolar AS. Dia meminta kepada pemerintah untuk bisa menstabilkan rupiah.
"Jadi kalau rupiah-nya stabil, kami bisa menentukan harga pokok dan bisa bersaing dengan luar negeri. Kepastian sangat diperlukan bagi pengusaha," ucapnya.
Sofjan berharap supaya pemerintah merealisasikan paket kebijakan yang telah ditetapkan. Pengusaha siap membantu pemerintah dalam mengimplementasikan kebijakan tersebut dalam dunia usaha.
"Sekarang bagaimana praktiknya, jangan janji-janji saja. Sebab kepercayaan pengusaha kepada pemerintah sudah berkurang, jadi ragu-ragu. Tapi kami akan bantu pemerintah untuk kembali menjaga momentum pertumbuhan, investasi dan lainnya," tandas dia. (Fik/Ndw)
"Penguatan dolar AS sangat menguntungkan eksportir. Mereka senang, bahkan dalam doa mereka dolar naik terus dan rupiah melemah," ujar Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi ditemui di acara Law & Business di Jakarta, Selasa (27/8/2013).
Dalam situasi menguntungkan ini, lanjut dia, pengusaha bisa menggenjot peningkatan ekspor komoditas-komoditas, seperti kakao, kopi dan sebagainya.
"Yang dirugikan adalah importir. Tapi dengan kondisi ini, rupiah nantinya akan mencapai titik keseimbangan baru dengan nilai tukar yang lebih tinggi," paparnya.
Lebih jauh Sofjan menambahkan, pengusaha memperkirakan rupiah akan bergerak pada level Rp 10 ribu-Rp 11 ribu per dolar AS. Dia meminta kepada pemerintah untuk bisa menstabilkan rupiah.
"Jadi kalau rupiah-nya stabil, kami bisa menentukan harga pokok dan bisa bersaing dengan luar negeri. Kepastian sangat diperlukan bagi pengusaha," ucapnya.
Sofjan berharap supaya pemerintah merealisasikan paket kebijakan yang telah ditetapkan. Pengusaha siap membantu pemerintah dalam mengimplementasikan kebijakan tersebut dalam dunia usaha.
"Sekarang bagaimana praktiknya, jangan janji-janji saja. Sebab kepercayaan pengusaha kepada pemerintah sudah berkurang, jadi ragu-ragu. Tapi kami akan bantu pemerintah untuk kembali menjaga momentum pertumbuhan, investasi dan lainnya," tandas dia. (Fik/Ndw)