Ahmad Dhani terlihat asyik makan makanan khas Surabaya, Rujak Cingur bersama dengan Cagub Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Dhani memang kedatangan tamu istimewa yang menemuinya di rumahnya di kawasan Pondok Pinang Jakarta Selatan, Selasa (27/8/2013).
"Ini yang bikin kangen pulang ke rumah," kata Dhani sambil menyantap rujak cingurnya.
Khofifah yang saat itu datang bersama Menteri Percepatan Daerah Tertinggal (PDT) Helmi Faisal ini kemudian mengikuti Dhani. Ketiganya lalu makan rujak cingur bersama. Saat makan, Dhani, Khofifah dan Helmi terlihat menikmati.
Di sela makan rujak cingur itu, Dhani sempat membubuhkan tandatangannya di enam album Dewa19 dan poster band legendaris yang dibawa Ali (12), anak Khofifah. Ali, kata Khofifah, adalah penggemar berat Dewa19, band yang digawangi Dhani.
Tidak hanya rujak cingur, ada banyak makanan ringan yang dibawa Khofifah dari Surabaya, mulai dari kripik tempe, bandeng khas Sidoarjo, hingga brem Madiun. Semua makanan itu dibuat para pengusaha kecil di Jawa Timur.
Dhani sempat menunjukkan sebuah foto Kota Surabaya lama berangka tahun 1819. "Hanya saya yang punya foto ini. Mbak Khofifah dan Mas Helmi belum tentu punya," celetuk Dhani yang meletakkan banyak barang antik di ruangan itu.(Fei)
"Ini yang bikin kangen pulang ke rumah," kata Dhani sambil menyantap rujak cingurnya.
Khofifah yang saat itu datang bersama Menteri Percepatan Daerah Tertinggal (PDT) Helmi Faisal ini kemudian mengikuti Dhani. Ketiganya lalu makan rujak cingur bersama. Saat makan, Dhani, Khofifah dan Helmi terlihat menikmati.
Di sela makan rujak cingur itu, Dhani sempat membubuhkan tandatangannya di enam album Dewa19 dan poster band legendaris yang dibawa Ali (12), anak Khofifah. Ali, kata Khofifah, adalah penggemar berat Dewa19, band yang digawangi Dhani.
Tidak hanya rujak cingur, ada banyak makanan ringan yang dibawa Khofifah dari Surabaya, mulai dari kripik tempe, bandeng khas Sidoarjo, hingga brem Madiun. Semua makanan itu dibuat para pengusaha kecil di Jawa Timur.
Dhani sempat menunjukkan sebuah foto Kota Surabaya lama berangka tahun 1819. "Hanya saya yang punya foto ini. Mbak Khofifah dan Mas Helmi belum tentu punya," celetuk Dhani yang meletakkan banyak barang antik di ruangan itu.(Fei)
