Rumah Susun Marunda di Jakarta Utara dibangun untuk memberi kesempatan warga Ibukota yang kurang mampu agar memiliki hunian sederhana yang layak. Namun faktanya, sederet kendaraan justru mengisi area parkir di dua blok kompleks Rusun Marunda.
Liputan 6 SCTV, Rabu (28/8/2013) menayangkan hunian sederhana Rusun Marunda kini makin padat penghuninya. Bahkan rumah susun itu kini tak lagi identik dengan warga kurang mampu.
Rusun Marunda bukan hanya sebagai tempat relokasi warga di sekitar Waduk Pluit yang rata-rata tergolong kurang mampu. Belakangan, ruangan-ruangan di rumah susun itu justru dipenuhi warga yang tergolong mampu.
Hal ini tampak dari sejumlah kendaraan keluaran terbaru yang mengisi area parkir di Blok A dan B Kompleks Rusun Marunda. Bahkan di area larangan untuk parkir pun terlihat sejumlah kendaraan yang rata-rata keluaran tahun 2000-an. Memang tidak semua warga yang menempati rusun ini merupakan warga tidak mampu.
Program kepemimpinan Jokowi-Ahok mensejahterakan warga kurang mampu dengan menyediakan hunian sederhana sepertinya tidak berjalan sesuai harapan. Karena faktanya sebagian penghuni rusun yang disediakan justru warga yang relatif cukup secara ekonomi. Sebaliknya warga kurang mampu dan menunggu giliran digusur masih banyak tersebar di hampir seluruh sudut Ibukota. (Eks/Ism)
Liputan 6 SCTV, Rabu (28/8/2013) menayangkan hunian sederhana Rusun Marunda kini makin padat penghuninya. Bahkan rumah susun itu kini tak lagi identik dengan warga kurang mampu.
Rusun Marunda bukan hanya sebagai tempat relokasi warga di sekitar Waduk Pluit yang rata-rata tergolong kurang mampu. Belakangan, ruangan-ruangan di rumah susun itu justru dipenuhi warga yang tergolong mampu.
Hal ini tampak dari sejumlah kendaraan keluaran terbaru yang mengisi area parkir di Blok A dan B Kompleks Rusun Marunda. Bahkan di area larangan untuk parkir pun terlihat sejumlah kendaraan yang rata-rata keluaran tahun 2000-an. Memang tidak semua warga yang menempati rusun ini merupakan warga tidak mampu.
Program kepemimpinan Jokowi-Ahok mensejahterakan warga kurang mampu dengan menyediakan hunian sederhana sepertinya tidak berjalan sesuai harapan. Karena faktanya sebagian penghuni rusun yang disediakan justru warga yang relatif cukup secara ekonomi. Sebaliknya warga kurang mampu dan menunggu giliran digusur masih banyak tersebar di hampir seluruh sudut Ibukota. (Eks/Ism)