Biduk rumah tangga Cornelia Agatha dan Sony Lalwani memang telah berakhir. Namun, masalah diantara keduanya masih berbuntut panjang. Cornelia kekeuh menyeret si mantan suami ke pengadilan untuk mempertanggungjawabkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang ia alami.
Menikah selama enam tahun, Cornelia mengaku kerap dipukuli Sony. Aduan Cornelia ke polisi pun berbuah manis. Sony dijadikan tersangka dan berkasnya siap dilipahkan ke Kejaksaan lalu menjalani proses sidang.
"Sampai saat ini belum ada permintaan maaf apapun dari pihak pak Sony. Pemeriksaan sudah, saksi sudah lengkap, berkas juga sudah lengkap, nggak ada alasan untuk menunda-nunda kasus ini ya," jelas kuasa hukum Cornelia, Ratu Vita, saat dihubungi wartawan via telepon, Kamis (29/8/2013).
Keinginan pemeran Sarah dalam Si Doel Anak Sekolahan itu sudah bulat. Cornelia ingin memperjuangkan haknya sebagai wanita.
"Intinya kita tetap akan lanjutkan perkara ini ke pengadilan, karena kejadian (penganiayaan) itu bukan pertama kali. Sudah beberapa kali. Kasus ini bukan hanya untuk kita atau pak sony, tapi juga untuk kaum perempuan seluruhnya. Bahwa kekerasan itu tidak dibenarkan," tambah Vita.
Cornelia baru berani mengungkapkan adanya kekerasan dalam rumah tangga setelah bercerai, karena ia memikirkan keselamatan diri dan anak-anaknya. "Mbak Lia bukan takut atau gimana. Dia masih pikirkan anak dan keluarganya yang lain. Kasihan, nanti dampaknya ke anak," pungkas Vita.(Jul/Mer)
Menikah selama enam tahun, Cornelia mengaku kerap dipukuli Sony. Aduan Cornelia ke polisi pun berbuah manis. Sony dijadikan tersangka dan berkasnya siap dilipahkan ke Kejaksaan lalu menjalani proses sidang.
"Sampai saat ini belum ada permintaan maaf apapun dari pihak pak Sony. Pemeriksaan sudah, saksi sudah lengkap, berkas juga sudah lengkap, nggak ada alasan untuk menunda-nunda kasus ini ya," jelas kuasa hukum Cornelia, Ratu Vita, saat dihubungi wartawan via telepon, Kamis (29/8/2013).
Keinginan pemeran Sarah dalam Si Doel Anak Sekolahan itu sudah bulat. Cornelia ingin memperjuangkan haknya sebagai wanita.
"Intinya kita tetap akan lanjutkan perkara ini ke pengadilan, karena kejadian (penganiayaan) itu bukan pertama kali. Sudah beberapa kali. Kasus ini bukan hanya untuk kita atau pak sony, tapi juga untuk kaum perempuan seluruhnya. Bahwa kekerasan itu tidak dibenarkan," tambah Vita.
Cornelia baru berani mengungkapkan adanya kekerasan dalam rumah tangga setelah bercerai, karena ia memikirkan keselamatan diri dan anak-anaknya. "Mbak Lia bukan takut atau gimana. Dia masih pikirkan anak dan keluarganya yang lain. Kasihan, nanti dampaknya ke anak," pungkas Vita.(Jul/Mer)
