Organ Tubuh yang Paling Sering Diperdagangkan

Perdagangan organ tubuh termasuk kejahatan besar. Sebenarnya, ada dua organ yang paling sering diperdagangkan yakni ginjal dan hati.

oleh Melly Febrida diperbarui 29 Agu 2013, 14:00 WIB
Perdagangan organ tubuh termasuk kejahatan besar. Orang saja bisa mencarinya ke luar negeri jika di negaranya tak tersedia. Sebenarnya, ada dua organ yang paling sering diperdagangkan yakni ginjal dan hati.

Dalam laporan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), ada tiga kategori perdagangan organ tubuh manusia.

Pertama, perdagangan organ kriminal yang memaksa atau menipu korbannya untuk memberikan organnya. Kedua, korban secara formal maupun informal setuju menjual organnya dan ditipu karena tak dibayar untuk organnya atau dibayar tak seperti yang dijanjikan.

Dan kategori ketiga, orang yang rentan termasuk pekerja migran, tunawisma, atau buta huruf yang dirawat karena suatu penyakit yang sebenarnya tidak ada dan kemudian organnya dikeluarkan tanpa sepengetahuan pasien.

"Perdagangan organ adalah kejahatan terorganisir, melibatkan sejumlah pelaku," begitu isi laporan PBB. Orang-orang yang terlibat seperti staf rumah sakit atau klinik, transporter, profesional medis, serta perantara.

Seperti dikutip MedicalDaily, Kamis (29/8/2013), organ tak hanya diperoleh dari orang yang sudah meninggal, tapi juga bisa pada orang yang secara klinis mati otak, tapi fungsi tubuhnya masih bertahan. Bahkan donor hidup juga sering terjadi.

Sumbangan ginjal dari donor hidup yang terpilih dengan baik bisa mengurangi risiko, asalkan melibatkan prosedur seleksi yang ketat, berhati-hati dalam operasi, dan tindak lanjut dari donor dan penerimanya terjamin.

Dalam semua kasus , dokter mencocokkan donor ke penerima untuk mengurangi risiko penolakan transplantasi .

Pasar Gelap

Pasar gelap organ kini berkembang di beberapa negara miskin. Ini memungkinkan orang yang kaya bisa membelinya dan orang yang putus asa mau menjualnya. Era globalisasi juga membuat orang yang membutuhkan organ bisa mencarinya di luar negeri.

Seperti di negara-negara maju yang menuntut organ yang lebih banyak dibandingkan yang tersedia di dalam negaranya dengan mencari donor di negara berkembang agar menyediakan organ sesuai kebutuhannya. Umumnya cara ini seringnya ilegal.

Sebuah laporan oleh Global Financial Integrity memperkirakan, perdagangan organ ilegal menghasilkan keuntungan antara $ 600,000,000 dan $ 1,2 miliar per tahun di banyak negara . Negara-negara donor termasuk negara miskin di Amerika Selatan, Afrika, Asia , dan Eropa Timur. Negara penerima termasuk Amerika Serikat, Kanada, Australia, Inggris, Israel, dan Jepang.

"Pasien yang kaya bisa membayar sampai 128.500 Poundsterling untuk sebuah ginjal, seringnya di China, India, Pakistan, yang memanen organ dari orang putus asa yang menhyakbta seharga 3.200 Poundsterling," begitu laporan dari Dailymail.

(Mel/*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya