Pertamina Kerahkan 5 Kilang Campur BBN dengan Solar

Pertamina berharap bisa menghasilkan BBM yang telah dicampur biosolar sebanyak 90 barel per hari

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 29 Agu 2013, 19:40 WIB
PT Pertamina (Persero) mengaku siap mengerahkan lima dari enam kilang yang ada guna mendukung kebijakan pencampuran Bahan Bakar Nabati (BBN). Perusahaan menjamin langkah yang dilakukan ini takkan mengubah sistem kilang yang berjalan selama ini.

"Pertamina pada prinsipnya siap laksanakan. Seluruh kilang siap kecuali RU 6 sudah kita siapkan untuk mem-blending fame dengan biodiesel," kata Direktur Pengolahan Pertamina Chrisna Damayanto di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (28/8/2013).

Chrisna memperkirakan kebijakan yang ditempuh itu bakal membuat perusahaan bisa memproduksi BBM yang telah dicampur solar sebanyak 90 ribu barel per hari (bph).

"Dan 90 ribu barel per hari bisa dilakukan tapi tidak menambah fasilitas baru. Yang ada sekarang bisa kita buat," tuturnya.

Menurut Christina, sebelum Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 25 tahun 2013 diumumkan pada hari ini, Pertamina sebetulnya sudah melakukan peningkatan campuran BBN ke Bahan Bakar Minyak (BBM), khususnya BBM jenis solar menjadi biosolar.

Langkah pencampuran solar dengan fame tersebut diantaranya dilakukan di depot besar seperti Tuban, Balongan dan Medan. "Jadi kalau hari ini diumumkan besok lusa siap dilakukan," tuturnya.

Sebagai informasi, Permen ESDM Nomor 25 tahun 2013 merupakan perubahan dari Permen ESDM nomor 32 Tahun 2008 tentang penyedian, pemanfaatan dan tataniagas BBN.

Adapun ke enam kilang tersebut adalah, Keenam kilang tersebut adalah Dumai, Riau dengan kapasitas 170 ribu barel per hari, Plaju, Sumsel 118 ribu barel, Cilacap, Jateng 348 ribu barel, Balikpapan, Kaltim 260 ribu barel, Balongan, Jabar 125 ribu barel, dan Kasim, Papua Barat 10 ribu barel. Kilang tersebut memproduksikan BBM sebesar 40,6 juta kiloliter. (Pew/Shd)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya