Tim Satuan Resmob Polres Garut, Kamis 29 Agustus, membekuk 6 anggota geng motor pelaku pembacokan terhadap 4 remaja di Garut. Karena melakukan perlawanan, polisi terpaksa melumpuhkan para pelaku dengan timah panas.
Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Jumat (30/8/2013), tembakan yang dilakukan polisi kepada 2 dari 6 pelaku yang membacok sejumlah remaja di Garut beberapa waktu lalu, membuat pelaku yang lain menyerah dan nyali mereka menjadi ciut. Padahal sebelumnya, keenam pelaku itu secara sadis membacok korban secara biadab. Para pelaku sulit untuk ditangkap, buktinya membutuhkan waktu sekitar 3 minggu untuk meringkus para pelaku.
Menurut Kasat reskrim Polres Garut AKP, Dadang Garnadi, sebelum mereka ditangkap para pelaku mencoba kabur. Padahal polisi sudah mengingatkan agar mereka tetap berada di tempat, namun 2 pelaku tetap saja kabur sehingga polisi terpaksa menembak kaki mereka.
Aksi brutal Rian dan kawan-kawannnya itu mengakibatkan 4 remaja, yakni Pendida, Ujang Setiawan, Ujang Aldi, dan Bobi Supriadi mengalami luka-luka akibat bacokan pelaku pada 4 Agustus lalu. Bukan itu saja, aksi mereka itu membuat sejumlah orangtua di Garut khawatir terhadap keselamatan anak-anak mereka. (Luq/Frd)
Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Jumat (30/8/2013), tembakan yang dilakukan polisi kepada 2 dari 6 pelaku yang membacok sejumlah remaja di Garut beberapa waktu lalu, membuat pelaku yang lain menyerah dan nyali mereka menjadi ciut. Padahal sebelumnya, keenam pelaku itu secara sadis membacok korban secara biadab. Para pelaku sulit untuk ditangkap, buktinya membutuhkan waktu sekitar 3 minggu untuk meringkus para pelaku.
Menurut Kasat reskrim Polres Garut AKP, Dadang Garnadi, sebelum mereka ditangkap para pelaku mencoba kabur. Padahal polisi sudah mengingatkan agar mereka tetap berada di tempat, namun 2 pelaku tetap saja kabur sehingga polisi terpaksa menembak kaki mereka.
Aksi brutal Rian dan kawan-kawannnya itu mengakibatkan 4 remaja, yakni Pendida, Ujang Setiawan, Ujang Aldi, dan Bobi Supriadi mengalami luka-luka akibat bacokan pelaku pada 4 Agustus lalu. Bukan itu saja, aksi mereka itu membuat sejumlah orangtua di Garut khawatir terhadap keselamatan anak-anak mereka. (Luq/Frd)