Mahfud MD tiba-tiba mundur dari keikutsertaannya dalam konvensi capres Partai Demokrat. Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik yang ditugaskan menawarkan peluang ikut konvensi kepada Mahfud itu, mengaku kaget dengan keputusan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.
"Saya sudah bicara dengan Pak Mahfud, ini ada konvensi, Bapak berminat atau tidak. Ini terbuka kepada semua karena Demokrat ingin mencari calon pemimpin yang terbaik," cerita Jero saat ditemui di Istana Negara, Jakarta, Jumat (30/8/2013).
Dalam pertemuan itu, lanjut Jero, Mahfud menyatakan berminat. Karena itu pula dia menyambut baik keinginan Mahfud ikut konvensi karena sosoknya yang dinilai bisa dijual. "Kemudian beliau menyatakan berminat. Sampai minggu terakhir beliau masih sangat berminat, saya senang juga karena beliau kan tokoh yang potensial," jelas Menteri ESDM ini.
Namun, setelah itu tak ada lagi komunikasi antara dengan Jero dan Mahfud. "Begitu komite terbentuk, saya katakan ke beliau, Pak nanti resminya Bapak dengan komite, dengan saya kan hanya penjajakan," lanjut Jero.
Kalau dibilang mekanisme penetapan capres hasil konvensi oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat yang dipermasalahkan, Jero menolaknya. "Penetapan akhir memang Majelis Tinggi. Tapi hasil akhir kan berdasarkan polling. Oleh konvensi nanti akan diputuskan siapa yang terbaik, yang tanda tangan nanti Majelis Tinggi," jelas Menteri ESDM ini.
Jadi, lanjut Jero, semua yang menyangkut mekanisme penjaringan capres dalam konvensi sudah sangat jelas, antara kewenangan Majelis Tinggi dan Komite Konvensi. "Di komite jelas sekali bagaimana aturannya, kode etik, dan mekanisme pencalonan, semua clear," tutupnya. (Ado/Ism)
"Saya sudah bicara dengan Pak Mahfud, ini ada konvensi, Bapak berminat atau tidak. Ini terbuka kepada semua karena Demokrat ingin mencari calon pemimpin yang terbaik," cerita Jero saat ditemui di Istana Negara, Jakarta, Jumat (30/8/2013).
Dalam pertemuan itu, lanjut Jero, Mahfud menyatakan berminat. Karena itu pula dia menyambut baik keinginan Mahfud ikut konvensi karena sosoknya yang dinilai bisa dijual. "Kemudian beliau menyatakan berminat. Sampai minggu terakhir beliau masih sangat berminat, saya senang juga karena beliau kan tokoh yang potensial," jelas Menteri ESDM ini.
Namun, setelah itu tak ada lagi komunikasi antara dengan Jero dan Mahfud. "Begitu komite terbentuk, saya katakan ke beliau, Pak nanti resminya Bapak dengan komite, dengan saya kan hanya penjajakan," lanjut Jero.
Kalau dibilang mekanisme penetapan capres hasil konvensi oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat yang dipermasalahkan, Jero menolaknya. "Penetapan akhir memang Majelis Tinggi. Tapi hasil akhir kan berdasarkan polling. Oleh konvensi nanti akan diputuskan siapa yang terbaik, yang tanda tangan nanti Majelis Tinggi," jelas Menteri ESDM ini.
Jadi, lanjut Jero, semua yang menyangkut mekanisme penjaringan capres dalam konvensi sudah sangat jelas, antara kewenangan Majelis Tinggi dan Komite Konvensi. "Di komite jelas sekali bagaimana aturannya, kode etik, dan mekanisme pencalonan, semua clear," tutupnya. (Ado/Ism)
