Liputan6.com, Jenewa: Perserikatan Bangsa-Bangsa mengangkat Ross Mountain sebagai utusan yang baru PBB untuk Irak. Veteran pejabat bagian Bantuan Kemanusiaan PBB itu menggantikan Sergio Viera de Mello yang tewas dalam serangan di Irak, beberapa waktu silam. Pengumuman tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Kofi Annan di Jenewa, Swiss, baru-baru ini.
Annan menyatakan, pengangkatan Mountain itu tertuang dalam laporan setebal 26 halaman yang diajukannya kepada Dewan Keamanan PBB. Pengangkatan Mountain ini menunjukkan bahwa misi PBB untuk Irak akan tetap berjalan [baca: PBB Tak Akan Meninggalkan Irak]. Meski begitu, Annan menjelaskan, misi PBB untuk sementara akan dioperasikan dari wilayah Siprus. Ini karena pertimbangan situasi di Irak, terutama Kota Baghdad yang dianggap masih berbahaya.
Sebelumnya, posisi sementara De Mello sempat diisi Ramiro Lopez da Silva. Ia sebelumnya menjabat sebagai Koordinator Bantuan Kemanusiaan PBB untuk Irak. Da Silva adalah warga negara Portugal. Usianya 54 tahun dan telah bekerja untuk PBB sejak 1985 dengan mengkhususkan diri pada operasi kemanusiaan. Sebelum masuk ke program PBB di Irak, ia bekerja untuk program pangan dunia PBB yang berbasis di Roma, Italia. Da Silva juga pernah bekerja di Angola dan Afganistan.
Sementara itu, pemerintah Amerika Serikat telah melarang perusahaan-perusahaan dari negara-negara antiperang Irak, seperti Prancis, Jerman, Rusia, dan Kanada untuk ikut serta dalam daftar peserta kontrak pembangunan kembali Irak. Keputusan AS ini segera menuai kecaman dari negara yang ditolak tersebut, antara lain Jerman dan Rusia. Kedua negara tersebut menganggap, pelarangan itu tidak beralasan dan bertentangan dengan pernyataan Presiden AS George Walker Bush sebelumnya.(DEN/Yumi Uriona)
Annan menyatakan, pengangkatan Mountain itu tertuang dalam laporan setebal 26 halaman yang diajukannya kepada Dewan Keamanan PBB. Pengangkatan Mountain ini menunjukkan bahwa misi PBB untuk Irak akan tetap berjalan [baca: PBB Tak Akan Meninggalkan Irak]. Meski begitu, Annan menjelaskan, misi PBB untuk sementara akan dioperasikan dari wilayah Siprus. Ini karena pertimbangan situasi di Irak, terutama Kota Baghdad yang dianggap masih berbahaya.
Sebelumnya, posisi sementara De Mello sempat diisi Ramiro Lopez da Silva. Ia sebelumnya menjabat sebagai Koordinator Bantuan Kemanusiaan PBB untuk Irak. Da Silva adalah warga negara Portugal. Usianya 54 tahun dan telah bekerja untuk PBB sejak 1985 dengan mengkhususkan diri pada operasi kemanusiaan. Sebelum masuk ke program PBB di Irak, ia bekerja untuk program pangan dunia PBB yang berbasis di Roma, Italia. Da Silva juga pernah bekerja di Angola dan Afganistan.
Sementara itu, pemerintah Amerika Serikat telah melarang perusahaan-perusahaan dari negara-negara antiperang Irak, seperti Prancis, Jerman, Rusia, dan Kanada untuk ikut serta dalam daftar peserta kontrak pembangunan kembali Irak. Keputusan AS ini segera menuai kecaman dari negara yang ditolak tersebut, antara lain Jerman dan Rusia. Kedua negara tersebut menganggap, pelarangan itu tidak beralasan dan bertentangan dengan pernyataan Presiden AS George Walker Bush sebelumnya.(DEN/Yumi Uriona)