Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) mengecam pemukulan jurnalis televisi yang dilakukan terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman. Peristiwa itu terjadi saat sang jurnalis meliput pemusnahan barang bukti pabrik sabu di Mabes Polri.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (31/8/2013), IJTI mendesak kepolisian untuk melakukan penyelidikan atas kasus penyerangan ini. Mereka menuntut pengusutan kasus ini walaupun sang gembong narkoba telah divonis mati dan kembali terseret hukum karena menjadi otak pabrik shabu di dalam penjara.
Sebelumnya, Freddy yang tidak mengenakan seragam tahanan itu tampak tenang menyaksikan acara pemusnahan alat pembuat sabu miliknya yang ditemukan di LP Cipinang. Namun, kegaduhan mulai terjadi saat dia yang diborgol tangannya itu tiba-tiba melempar sebuah botol minuman sipir ke arah wartawan.
Sikap arogan Freddy yang terus direkam oleh wartawan itu semakin membuat pria berbadan besar tersebut marah. Seketika, Freddy pun langsung berontak dan mengejar sang wartawan.
Beruntung, sejumlah pengawal tahanan berhasil menenangkan Freddy yang sempat akan kembali menyerang wartawan. (Ndy)
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (31/8/2013), IJTI mendesak kepolisian untuk melakukan penyelidikan atas kasus penyerangan ini. Mereka menuntut pengusutan kasus ini walaupun sang gembong narkoba telah divonis mati dan kembali terseret hukum karena menjadi otak pabrik shabu di dalam penjara.
Sebelumnya, Freddy yang tidak mengenakan seragam tahanan itu tampak tenang menyaksikan acara pemusnahan alat pembuat sabu miliknya yang ditemukan di LP Cipinang. Namun, kegaduhan mulai terjadi saat dia yang diborgol tangannya itu tiba-tiba melempar sebuah botol minuman sipir ke arah wartawan.
Sikap arogan Freddy yang terus direkam oleh wartawan itu semakin membuat pria berbadan besar tersebut marah. Seketika, Freddy pun langsung berontak dan mengejar sang wartawan.
Beruntung, sejumlah pengawal tahanan berhasil menenangkan Freddy yang sempat akan kembali menyerang wartawan. (Ndy)