[VIDEO] Rupiah Melemah, Pedagang Buah Lokal Raup Untung

Harga apel, pear, anggur, dan lengkeng impor telah naik rata-rata 20-40%.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Sep 2013, 15:15 WIB
Melemahnya nilai tukar rupiah belakangan ini, berdampak pada mahalnya harga buah impor. Para pedagang buah impor pun menjerit karena merugi.

Namun kondisi ini justru memberikan keuntungan bagi pedagang buah lokal. Beralihnya pembeli ke buah lokal membuat penjualan meningkat.

Harga buah impor di Semarang, Jawa Tengah dalam beberapa hari terakhir naik tajam. Buah impor seperti jeruk, anggur, apel, pear dan lengkeng tercatat naik antara 20-40%. Kondisi ini pun membuat para pedagang buah impor menjerit karena merugi.

Kerugian semakin besar karena para pembeli mulai beralih membeli buah lokal yang dianggap lebih murah.

"pembeli mengaku berat kalau mahal-mahal, pembelinya ya sepi,"  ujar Ambar salah seorang pedagang buah.

Meski pedagang buah impor merugi, pedagang buah lokal di Sleman, DI Yogyakarta justru mereguk untung besar. Mahalnya harga buah impor membuat pembeli beralih ke buah lokal.

"Daya belinya sekitar 2-3 kuintal, karena buah luar naik maka menjadi 4-5 kuintal," ujar Sutrisno, pedagang buah lokal di Sleman.

Meski belum kembali menguat, nilai tukar rupiah kini relatfi stabil terhadpa dolar AS. Sejumlah bank memang masih menjual rupiah di atas Rp 11.500 per dolar AS. (Shd)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya