Fahira Idris: Miras Oplosan Renggut Banyak Nyawa

Desakan ini terkait peristiwa terus bertambahnya korban tewas akibat menenggak minuman keras oplosan.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Sep 2013, 13:21 WIB
Gerakan Nasional Anti-Miras menggelar aksi damai menuntut adanya peraturan daerah yang mengatur minuman keras. Desakan ini terkait peristiwa terus bertambahnya korban tewas akibat menenggak minuman keras oplosan.

"Sekarang itu miras sudah kemasan plastik. Sudah kayak rokok, kayak makanan, mudah didapat. Apalagi yang oplosan yang tiap hari ada korban meninggal," kata Ketua Umum Gerakan Nasional Anti-Miras Fahira Fahmi Idris yang ditemui di Car Free Day, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (1/9/2013).

Menurutnya kini para produsen minuman keras tidak hanya mengedarkan produknya di metropolitan. "Ini harusnya ada pembatasan seperti adanya miras masuk ke pelosok," ujar Fahira.

Fahira menuturkan wilayah Jawa bagian Barat seperti Majalengka dan Cirebon, miras sudah menjadi gaya hidup. "Sekarang gimana? Ada acara pernikahan menyuguhkan miras," ungkapnya.

"Kita akan mendesak ke daerah yang belum ada perda. Gerakan hari ini merupakan gerakan awal nasional," ujar perempuan yang mengawal aksinya bersama 500 orang tersebut.

Korban miras oplosan di Kemayoran, Jakarta Pusat, sudah menewaskan 14 orang. Berlanjut, miras oplosan juga merenggut 2 pria di kawasan Pademangan, Jakarta Pusat. (Ism)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya