[VIDEO] Market update: Harap-harap Cemas Tunggu Data Inflasi

Isu inflasi dan pengurangan stimulus The Fed akan menjadi fokus pelaku pasar. Bagaimana peluang penguatan IHSG sepekan kedepan?

oleh Dian Ihsan Siregar diperbarui 02 Sep 2013, 08:40 WIB

Pasar modal Indonesia akhirnya menutup pekan terakhir Agustus 2013 dengan bertengger di zona hijau. Meski demikian, indeks harus melalui penurunan yang dalam sebelumnya akhirnya bisa kembali naik ke level di atas 4.100.

Selam sepekan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 25,26 poin (0,61%) atau lebih tinggi dari pekan sebelumnya yang anjlok 398,83 poin (8,73%). Naiknya IHSG juga dialami indeks utama lainnya khususnya emiten-emiten bluechips (LQ45) yang menguat 1,71%.

Menguatnya laju IHSG akhir pekan lalu tak terlepas dari andil Bank Indonesia (BI) yang menaikkan suku bunga acuan BI rate sebesar 50 basis poin ke level 7%. Sehari sebelumnya, pasar juga bergoyang positif dengan kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang secara resmi memberlakukan kebijakan pembelian kembali (Buyback) saham di masa krisis.

Memasuki pekan pertama September, ketangguhan IHSG dan pelaku pasar akan langsung diuji dengan pengumuman data inflasi Agustus 2013. Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) pun sudah memberikan peringatan pada pasar mengenai kondisi inflasi yang diperkirakan berada di bawah 2%. 

"Kalau hasilnya lebih tinggi dari proyeksi pemerintah dan BI, pasar akan melihat seberapa tinggi," kata Analis PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Joe Adi dalam wawancara dengan Liputan6.com.

Menurut Kiswoyo, pelaku pasar juga akan disuguhi dengan sentimen global berupa pertemuan bank sentral AS (The Fed). Pertemuan inilah yang akan menjadi kunci berlanjut tidaknya program stimulus yang selama ini mengguyur pasar keuangan dunia.

Dengan dua sentimen besar tersebut, bagaimana peluang gerak IHSG sepekan ke depan? Adakah kemungkinan melemah lebih dalam lagi? Berikut adalah wawancara Liputan6.com dengan Kiswoyo Joe Adi:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya