AS: Pakai Gas Sarin, Assad Seperti Hitler dan Saddam Husein

AS mengklaim memiliki bukti penggunaan gas sarin oleh rezim Bashar al-Assad.

oleh Eko Huda Setyawan diperbarui 02 Sep 2013, 01:00 WIB
Amerika Serikat mengklaim punya bukti Suriah menggunakan gas sarin dalam serangan yang menewaskan seribu lebih warganya akhir bulan lalu. Uji laboratorium yang dilakukan terhadap sejumlah korban menunjukkan penggunaan gas mematikan tersebut.

"Contoh dari rambut dan darah yang dikumpulkan usai serangan terrsebut positif mengandung sarin," kata Menteri Luar Negeri AS John Kerry seperti dikutip BBC, Minggu (1/9//2013).

Kerry nengatakan, sampel yang diteliti oleh AS tersebut diperoleh dari sumber mereka. "Dalam 24 jam terakhir, kami mempelajari sampel yang diperoleh Amerika Serikat yang sekarang telah diuji dari responden pertama di Damaskus timur dan sampel rambut dan darah yang telah dites tersebut menunjukkan positif sarin," tutur Kerry.

Sarin adalah bahan kimia yang paling mematikan yang bekerja dengan cepat. Zat ini tidak berbau, tidak berwarna, dan bisa menyerang syaraf dengan enzim yang disebut acetylcholinesterase, yang mengontrol sinyal saraf ke otot.

Kerry mengatakan, penggunaan senjata kimia ini menempatkan Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam kategori sama seperti diktator paling berdarah di dunia.

"Bashar Assad sekarang bergabung dengan daftar Adolph Hitler dan Saddam Hussein [yang] telah menggunakan senjata-senjata ini pada saat perang," kata Kerry seperti dikutip NBC News.

Pernyataan Kerry ini dikeluarkan sehari setelah Presiden Barack Obama mengumumkan bahwa ia akan meminta persetujuan kongres untuk serangan militer di Suriah. AS mengatakan yakin dengan laporan intelijen yang menyebut bahwa serangan senjata kimia yang menewaskan 1400 orang--termasuk anak-anak--diluncurkan oleh rezim Suriah. (Eks)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya