Raibnya 15 Anggota DPR dari Audit BPK Dilaporkan ke KontraS

Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi berencana menyambangi Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) siang ini.

oleh Edward Panggabean diperbarui 02 Sep 2013, 08:45 WIB
Koalisi Masyarakat Sipil Anti-Korupsi berencana menyambangi Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), terkait hilangnya 15 nama anggota DPR yang sebelumnya tercantum dalam hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahap II proyek Hambalang Juli 2013.

Aktivis Indonesia Coruption Watch (ICW) Tama S Langkun mengatakan, pihaknya akan menggandeng KontraS untuk melaporkan raibnya 15 nama anggota DPR dari lintas Fraksi tersebut. Rencananya akan tiba di Markas KontraS pada Senin (2/9/2013) sekitar pukul 11.00 WIB.

"Kedatangan kita ke Kontras untuk meminta bantuan mencari keberadaan 15  nama anggota DPR yang hilang itu," kata Tama saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta.

Tama menambahkan, nantinya gabungan LSM tersebut akan mengelar aksi jalan kaki, mulai dari YLBHI menuju kantor KontraS. Aksi ini bersifat parodi, untuk mempertanyakan ke mana 15 nama anggota DPR yang sempat masuk dari audit BPK soal proyek Hambalang itu.

"Jadi kami ingin mencari 15 nama itu agar dikembalikan dalam audit BPK," ujar Tama.

Sebelumnya, terpidana kasus suap proyek Hambalang Muhammad Nazaruddin kembali 'bernyanyi' saat diperiksa tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ketika disebutkan ada belasan anggota DPR menerima aliran dana proyek Hambalang. Ke-15 anggota DPR itu disebut dengan inisial yaitu MNS, RCA, HA, AHN, APPS, WK, KM, JA, MI, UA, AZ, EHP, MY, MHD, dan HLS. (Tnt/Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya