Harga Emas Jadi Aktor Utama Pemicu Inflasi Agustus

BI menyatakan inflasi Agustus sebesar 1,12% dipengaruhi masih adanya momen Puasa dan Lebaran.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 02 Sep 2013, 14:25 WIB
Badan Pusat Statistik (BPS) melansir laju inflasi pada Agustus 2013 mencapai 1,12%. Gerak Indeks Harga Konsumen (IHK) tersebut terbilang masih tinggi kendati sudah menurun dibandingkan sebulan sebelumnya.

Tak hanya itu, meski melewati perkiraan Bank Indonesia (BI), inflasi bulan lalu masih sesuai dengan ekspektasi pasar yang menetapkan batas psikologis 2%.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menjelaskan laju inflasi Agustus 2013 memang masih dipengaruhi momen bulan puasa dan Lebaran. "Tanggal 1-8 Agustus 2013 masih puasa dan mendekati lebaran, lalu sepekan setelahnya ada arus mudik serta arus balik. Tapi angka inflasi ini masih lebih rendah dibanding Juli lalu," ucapnya saat keterangan pers di kantornya, Jakarta, Senin (2/9/2013).

Lebih jauh Suryamin merinci beberapa penyebab inflasi bulan kedelapan tahun ini, antara lain :

1. Perhiasan emas dengan andil 0,12%, perubahan harga terhadap Agustus 6,11%. Ini dipicu kareka kenaikan harga emas internasional yang sudah mulai tinggi. Kenaikan terjadi di 57 kota IHK, tertinggi di Padang 15%, dan di Jember 13%.

2. Ikan segar, andil 0,11% dengan perubahan harga 3,68% akibat perubahan cuaca, gelombang tinggi dan berkurangnya aktivitas nelayan. Ikan bandeng 3,75% dan 3,84% ikan kembung

3. Tarif listrik andil 0,1%, perubahan harga 3,97% akibat kebijakan kenaikan tarif listrik dan rencananya empat triwulan. Kenaikan terjadi di semua kota IHK antara 0,96%-5,63%.

4. Tarif angkutan kota andil 0,09% perubahan harga 12,95% akibat adanya kenaikan harga tiket sebelum dan sesudah lebaran. Terjadi di 42 kota IHK yang tertinggi di Semarang 3,9%, Jember 3,6%.

5. Bawang merah dengan andil 0,07%, perubahan 5,26% karena pasokan berkurang di pasaran. Terjadi di 58 kota IHK dengan tertinggi Mamuju 66% dan Sorong mencapai 57%

6. Kentang andil 0,04%, perubahan harga 13,89% karena permintaan tinggi pada bulan puasa. Kenaikan terjadi di 64 kota IHK, seperti Balikpapan 3,72% dan Cirebon 28%

7. Tarif angkutan udara andil 0,04% dengan perubahan harga 4,19% karena permintaan jasa angkutan udara meningkat di 32 kota IHK, seperti Pangkal Pinang 69% dan 26% di Bandung

8. Beras andil 0,03%, perubahan harga 0,59% karena masih dalam musim tanam. Terjadi di 52 kota IHK, antara lain Ternate, Pontianak, Kediri, Bima dan Bekasi masing-masing 2%. Sedangkan kota IHK lain di bawah 2%

9. Tomat sayur andil 0,03% dengan perubahan harga 16,36% karena kurangnya pasokan dan terjadi 38 kota IHK di Bima 88% dan Palangkaraya dan Tegal 46%

10. Kelapa andil 0,03% dengan perubahan 12,03% karena permintaan tinggi saat hari raya Idul Fitri. Kenaikan terjadi 47 kota IHK, diantaranya Jember 35%, Bogor dan Probolinggo 33%. (Fik/Shd)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya