[VIDEO] Warga Ria Rio Enggan Pindah ke Rusun Pinus Elok

Sebagian bersedia pindah tapi banyak juga yang menolak. Mengapa?

oleh Muhammad Ali diperbarui 03 Sep 2013, 00:58 WIB
Sebagian besar warga bantaran Waduk Ria Rio setuju bersedia di relokasi ke Rusun Pinus Elok di Cakung, Jakarta Timur. Tapi masih banyak juga yang bertahan dengan mendirikan bangunan semi permanen di lokasi bekas kebakaran.

Tayangan Liputan 6 SCTV, Selasa (3/9/2013) dini hari memberitakan, sebulan lagi warga bantaran Waduk Ria Rio, Jakarta Timur harus pindah ke Rusun Pinus Elok. Sebagian bersedia pindah tapi banyak juga yang menolak karena khawatir soal tempat bekerja dan sekolah bagi anak-anak mereka.

Warga yang menolak pindah mendirikan bangunan semi permanen di tempat bekas kebakaran. Mereka merasa uang kerohiman Rp 1 juta dan segala fasilitas gratis di rusun tak sesuai dengan bangunan dan kepemilikan lahan yang mereka miliki.

Agar mau pindah ke rusun yang masih terus dibenahi, Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur membuka pendaftaran pindah sekolah di rusun.

Selain kejar paket A, B, C, dan D, kursus menjahit serta boga juga disediakan. Semuanya diberikan secara gratis. Dinas Pendidikan DKI menyiapkan 24 sekolah dasar untuk 229 siswa. Sedangkan untuk SMP tersedia 32 bangku kosong.

Warga juga akan mendapat televisi, kulkas, tempat tidur, lemari pakaian, kamar mandi, dan kompor gas secara gratis.

50 Warga bantaran Ria Rio sudah melihat Rusun Pinus Elok yang terdiri dari 6 tower. Rusun ini bisa menampung 600 keluarga. 470 Di antaranya disediakan bagi warga bantaran Waduk Ria Rio, sisanya diisi warga gusuran Waduk Pluit.

Gusuran Gedung KPK dan warga umum. Dari 470 unit, baru 70 unit yang siap dihuni. Sisanya masih direnovasi dan dipasang listrik dan air.

Warga direlokasi karena Waduk Ria Rio akan dijadikan pusat pengendali banjir Jakarta sekaligus tempat rekreasi. (Ali)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya