Ahok Serahkan Keputusan Nama Pengganti Jalan Merdeka ke SBY

Panitia 17 yang dibentuk untuk mengubah nama Jalan Medan Merdeka, Jakarta, masih menggodok sejumlah nama tokoh bangsa sebagai nama pengganti

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 03 Sep 2013, 09:51 WIB
Panitia 17 yang dibentuk untuk mengubah nama Jalan Medan Merdeka, Jakarta, masih menggodok sejumlah nama tokoh bangsa sebagai nama pengganti. Di antaranya adalah Soekarno, Mohammad Hatta, dan Soeharto.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku, secara pribadi lebih menyukai nama Jalan Medan Merdeka karena lebih mudah diingat. Tetapi ia menyerahkan keputusan diterima atau tidaknya usulan tersebut kepada Presiden SBY. Pemprov DKI dalam hal ini hanya bertindak sebagai pengkaji baik buruknya ide pengubahan nama tersebut.

"Memang kalau pro-kontra ya banyak. Itu ada tim juga yang mengkaji, tanya ke Pak Gubernur. Saya kira nanti kan juga usul ke presiden. Kalau saya, ini bukan secara resmi pernyataan saya (wagub), saya pribadi sih lebih suka Medan Merdeka Utara, Timur, Barat, Selatan," kata Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (3/9/2013).

Salah satu nama yang kontoversi diusulkan Panitia 17 untuk mengganti Jalan Medan Merdeka adalah nama Presiden Kedua RI Soeharto. Alasan Panitia 17 memilih nama Soeharto karena menganggap pria yang dikenal dengan sapaan Pak Harto itu merupakan presiden dengan masa jabatan terlama di Indonesia yaitu selama 35 tahun.

Namun, Ahok mengaku khawatir pemilihan nama Soeharto akan menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Sebab, walaupun ia merupakan presiden terlama, 4 presiden setelahnya pun seharusnya memiliki hak yang sama untuk dijadikan nama jalan.

"Makanya bisa jadi masalah juga. Kalau cuma Soekarno-Hatta yah.. Tapi katanya Soeharto ikut. Kalau Soeharto ikut, kenapa Abdurrahman Wahid nggak ikut? Kenapa Bu Megawati nggak ikut? Pak Habibie kenapa nggak ikut? Terus Pak SBY musti ikut dong. Justru itu kan. Jadi pro-kontra," papar Ahok. (Mut/Ism)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya