Ambisi juara tinju kelas berat versi WBA dan WBC Mike Tyson bangkit lagi. Tyson masih menyimpan rasa penasaran dengan lawannya yang satu ini: Evander Holyfield. Apalagi, Holyfield mampu menaklukkan James 'Buster' Douglas yang mengalahkannya di Tokyo Dome Jepang.
Maka diaturlah duel dua petarung tangguh tersebut. Kubu Tyson pun menerima tantangan Holyfield. Bakal lawan ini tak bisa dianggap remeh. Jadwal pertarungan pun disepakati 9 November 1996. Mike Tyson harap-harap cemas untuk menghadapi Holyfield yang memang tangguh. Dalam hati kecil, Malik Abdul Aziz mengakui petarung yang dijuluki 'The Real Deal' ini.
Pasar taruhan lebih banyak memegang Tyson. Sport & Race Box mengunggulkan Tyson 25:1. Hampir semua mata menuju pada Mike. Bisa dimengerti, jika publik tinju tak menjagokan Holyfield sama sekali. Petarung kelahiran Amore, Alabama, AS 19 Oktober 1962 itu dianggap sudah tua. Tak hanya itu, Holyfield ternyata juga mempunyai masalah dengan fungsi jantungnya. Maka lengkaplah sudah dasar publik menjagokan Tyson.
Waktu pertarungan pun tiba. Ribuan pasang mata sangat antusias menyaksikan langsung gelaran tinju akbar di MGM Grand, Las Vegas, AS itu. Mike Tyson tampak sangat yakin bisa mengatasi Holyfield. Namun kenyataan berkata lain. Di ronde ke-11 wasit Mitch Halpern yang memimpin duel di atas ring menghentikan laga. Mike Tyson dinilai tak mampu lagi memberikan perlawanan setelah tubuh dan mukanya dihujani kombinasi pukulan jab, straight, dan hook kanan-kiri Holyfield. Iron Tyson dinyatakan kalah TKO.
Publik tinju dunia gempar. Holyfield pun dinobatkan sebagai petinju kedua setelah James 'Buster' Douglas yang mampu menaklukkan Raja KO Si Leher Beton secara telak. Pertarungan kedua yang digelar 28 Juni 1997 pun tak bisa menyelamatkan Tyson. Justru, perilaku buruk Mike yang muncul. Si Leher Beton menggigit telinga Holyfield. Akibatnya, pertarungan dihentikan dan Tyson diskorsing tak boleh menjalani pertandingan.
Rumah Tangga Hancur, Ekonomi Keluarga Bangkrut
Sudah jatuh, tertimpa tangga. Mungkin itulah yang sedang dialami Mike Tyson. Ketika karier tinjunya sedang kandas di tahun 2003, istri keduanya pun menggugat cerai. Bahtera rumah tangganya bersama Monica Turner hanya bertahan 6 tahun.
Kekayaan Tyson pun sedikit demi sedikit tergerogoti dan semuanya nyaris ludes. Seluruh uang dan hartanya dipakai untuk membayar utang-utang yang tertunggak. Termasuk sebuah rumah mewah di kawasan Farmington, Connecticut.
Menurut The New York Times, utang Tyson mencapai US$ 23 juta atau sekitar Rp 207 miliar. Belum lagi utang pajak di Amerika Serikat dan Inggris yang totalnya mencapai US$ 17 juta atau sekitar Rp 153 miliar. Ternyata tak hanya itu, Mike juga masih harus melunasi utang untuk ongkos pengacara US$ 750 ribu. Belum lagi, ada kewajiban pelunasan biaya pelayanan limosin US$ 300 ribu atau sekitar Rp 2,7 miliar.
"Saya betul-betul sudah melarat. Bokek," ujar Malik Abdul Aziz saat itu. Mantan juara dunia tinju sejati kelas berat itu mendaftarkan kebangkrutannya di Pengadilan Kebangkrutan AS di Manhattan 22 Desember 2003.
Sulit dipercaya, Mike Tyson yang semula kaya raya dan hidup penuh dengan hura-hura tiba-tiba jatuh miskin. Tiap hari, Mike numpang hidup dan tidur di rumah kenalannya. Atau kadang di tempat penampungan gelandangan yang tak punya rumah.
Seturut jalannya waktu, di tahun 2005 ada beberapa penawaran bagi Tyson di sebuah acara televisi, dan juga sebagai bintang iklan. Semua tawaran kerja itu tak jauh-jauh dari profesinya sebagai petinju. Dari hasil kerjanya itu, Tyson mampu membeli rumah di Paradise Valley, Phoenix, Arizona seharga US$ 2 juta.
Perilaku buruknya kumat lagi. Seperti ditulis biography.com, setahun kemudian, Mike Tyson alias Malik Abdul Aziz berurusan dengan polisi. Menjelang akhir 2006 polisi menangkapnya di Scottsdale, Arizona karena menyetir mobil dalam kondisi mabuk. Bahkan, ketika itu mobil yang dikendarainya nyaris menabrak mobil polisi. Ketika mobil Tyson digeledah, ditemukan kokain dan sejumlah narkoba lainnya di dalam mobil.
Malik Abdul Aziz tak bisa mengelak lagi dan dalam persidangan mengakui bahwa ketika itu dirinya mabuk. Tak hanya itu, Tyson pun mengakui memiliki sejumlah narkotika secara tidak sah. Akibat kesalahannya itu, 24 September 2007, Si Leher Beton dijatuhi hukuman 24 jam kurungan penjara dan 360 jam hukuman kerja pelayanan masyarakat, serta 3 tahun masa percobaan.
Hantaman masalah rupanya tak pernah berhenti menghujam Tyson, meski upaya untuk mencari ketenangan dilakukannya dengan mengikuti pertemuan Alcoholics Anonymous dan Narcotics Anonymous secara rutin. Kali ini problema datang dari putrinya, Exodus yang masih berumur 4 tahun. Anak dari salah satu wanita Tyson itu mengalami cedera di lehernya akibat terlilit kabel treadmill sang ibu di rumahnya di Phonix.
Malik Abdul Aziz diketahui memiliki 7 anak dari sejumlah wanita yang sebagian besar tak pernah diketahui publik. Anak-anak Mike yang diketahui media massa yakni Gena, Rayna, Amir, D'Amato Kilrain, Mikey Lorna, Miguel Leon, dan Exodus.
Dari Tinju ke Dunia Teater
Mike Tyson mulai bangkit lagi setelah menikahi Lakiha Spicer 2009 lalu. Tyson dan Kiki (panggilan Lakiha Spicer) memulai hidup dari rumah tinggal mereka di kawasan permukiman Seven Hills di pinggiran Kota Las Vegas. Seperti diberitakan The New York Times, rumah itu dibeli Tyson dari seorang pebasket NBA Jalen Rose. Inilah satu-satunya aset Mike Tyson saat ini. Si mantan juara tinju kelas berat sejati itu tampaknya sudah lelah.
"Saya memiliki banyak kesenangan, seorang istri, dan dua anak," ungkap Tyson yang mencoba untuk kembali berubah.
Tyson dan Kiki membuka perusahaan bernama Tyranic yang bergerak di bidang hiburan. Proyek yang digarap antara lain produksi film, pertunjukan teater, talk show, dan berbagai hal terkait masa lalu Mike Tyson.
Menurut The Washington Post, Tyson dan Kiki sempat menggelar teater berjudul "Mike Tyson: Undisputed Truth - Live on Stage" dengan bintang tunggal Mike Tyson alias Malik Abdul Aziz. Pertunjukan tersebut digelar sepekan pada April 2012 lalu di MGM Grand Hollywood Theatre. Proyek paling gres yang sedang digarap sekarang adalah sekuel ketiga film komedi "Hangover III" setelah sukses dengan produksi Hangover I dan II.
Tyson kini mempunyai kebiasaan baru: bangun pagi dan membaca buku. Barangkali seperti buku itulah kehidupan Michael Gerard Tyson yang telah berganti nama Malik Abdul Aziz, lembar demi lembar dilaluinya.
Si Leher Beton tak ingin lagi kehidupannya ambruk seperti masa lalu. Tyson pernah berucap dalam kondisi setengah mabuk, "Tiga tahun lalu, saya tak punya rumah. Saya butuh uang untuk berlindung agar serigala tak masuk rumah," seperti ditulis The Sun 5 Maret 2012.
Maka diaturlah duel dua petarung tangguh tersebut. Kubu Tyson pun menerima tantangan Holyfield. Bakal lawan ini tak bisa dianggap remeh. Jadwal pertarungan pun disepakati 9 November 1996. Mike Tyson harap-harap cemas untuk menghadapi Holyfield yang memang tangguh. Dalam hati kecil, Malik Abdul Aziz mengakui petarung yang dijuluki 'The Real Deal' ini.
Pasar taruhan lebih banyak memegang Tyson. Sport & Race Box mengunggulkan Tyson 25:1. Hampir semua mata menuju pada Mike. Bisa dimengerti, jika publik tinju tak menjagokan Holyfield sama sekali. Petarung kelahiran Amore, Alabama, AS 19 Oktober 1962 itu dianggap sudah tua. Tak hanya itu, Holyfield ternyata juga mempunyai masalah dengan fungsi jantungnya. Maka lengkaplah sudah dasar publik menjagokan Tyson.
Waktu pertarungan pun tiba. Ribuan pasang mata sangat antusias menyaksikan langsung gelaran tinju akbar di MGM Grand, Las Vegas, AS itu. Mike Tyson tampak sangat yakin bisa mengatasi Holyfield. Namun kenyataan berkata lain. Di ronde ke-11 wasit Mitch Halpern yang memimpin duel di atas ring menghentikan laga. Mike Tyson dinilai tak mampu lagi memberikan perlawanan setelah tubuh dan mukanya dihujani kombinasi pukulan jab, straight, dan hook kanan-kiri Holyfield. Iron Tyson dinyatakan kalah TKO.
Publik tinju dunia gempar. Holyfield pun dinobatkan sebagai petinju kedua setelah James 'Buster' Douglas yang mampu menaklukkan Raja KO Si Leher Beton secara telak. Pertarungan kedua yang digelar 28 Juni 1997 pun tak bisa menyelamatkan Tyson. Justru, perilaku buruk Mike yang muncul. Si Leher Beton menggigit telinga Holyfield. Akibatnya, pertarungan dihentikan dan Tyson diskorsing tak boleh menjalani pertandingan.
Rumah Tangga Hancur, Ekonomi Keluarga Bangkrut
Sudah jatuh, tertimpa tangga. Mungkin itulah yang sedang dialami Mike Tyson. Ketika karier tinjunya sedang kandas di tahun 2003, istri keduanya pun menggugat cerai. Bahtera rumah tangganya bersama Monica Turner hanya bertahan 6 tahun.
Kekayaan Tyson pun sedikit demi sedikit tergerogoti dan semuanya nyaris ludes. Seluruh uang dan hartanya dipakai untuk membayar utang-utang yang tertunggak. Termasuk sebuah rumah mewah di kawasan Farmington, Connecticut.
Menurut The New York Times, utang Tyson mencapai US$ 23 juta atau sekitar Rp 207 miliar. Belum lagi utang pajak di Amerika Serikat dan Inggris yang totalnya mencapai US$ 17 juta atau sekitar Rp 153 miliar. Ternyata tak hanya itu, Mike juga masih harus melunasi utang untuk ongkos pengacara US$ 750 ribu. Belum lagi, ada kewajiban pelunasan biaya pelayanan limosin US$ 300 ribu atau sekitar Rp 2,7 miliar.
"Saya betul-betul sudah melarat. Bokek," ujar Malik Abdul Aziz saat itu. Mantan juara dunia tinju sejati kelas berat itu mendaftarkan kebangkrutannya di Pengadilan Kebangkrutan AS di Manhattan 22 Desember 2003.
Sulit dipercaya, Mike Tyson yang semula kaya raya dan hidup penuh dengan hura-hura tiba-tiba jatuh miskin. Tiap hari, Mike numpang hidup dan tidur di rumah kenalannya. Atau kadang di tempat penampungan gelandangan yang tak punya rumah.
Seturut jalannya waktu, di tahun 2005 ada beberapa penawaran bagi Tyson di sebuah acara televisi, dan juga sebagai bintang iklan. Semua tawaran kerja itu tak jauh-jauh dari profesinya sebagai petinju. Dari hasil kerjanya itu, Tyson mampu membeli rumah di Paradise Valley, Phoenix, Arizona seharga US$ 2 juta.
Perilaku buruknya kumat lagi. Seperti ditulis biography.com, setahun kemudian, Mike Tyson alias Malik Abdul Aziz berurusan dengan polisi. Menjelang akhir 2006 polisi menangkapnya di Scottsdale, Arizona karena menyetir mobil dalam kondisi mabuk. Bahkan, ketika itu mobil yang dikendarainya nyaris menabrak mobil polisi. Ketika mobil Tyson digeledah, ditemukan kokain dan sejumlah narkoba lainnya di dalam mobil.
Malik Abdul Aziz tak bisa mengelak lagi dan dalam persidangan mengakui bahwa ketika itu dirinya mabuk. Tak hanya itu, Tyson pun mengakui memiliki sejumlah narkotika secara tidak sah. Akibat kesalahannya itu, 24 September 2007, Si Leher Beton dijatuhi hukuman 24 jam kurungan penjara dan 360 jam hukuman kerja pelayanan masyarakat, serta 3 tahun masa percobaan.
Hantaman masalah rupanya tak pernah berhenti menghujam Tyson, meski upaya untuk mencari ketenangan dilakukannya dengan mengikuti pertemuan Alcoholics Anonymous dan Narcotics Anonymous secara rutin. Kali ini problema datang dari putrinya, Exodus yang masih berumur 4 tahun. Anak dari salah satu wanita Tyson itu mengalami cedera di lehernya akibat terlilit kabel treadmill sang ibu di rumahnya di Phonix.
Malik Abdul Aziz diketahui memiliki 7 anak dari sejumlah wanita yang sebagian besar tak pernah diketahui publik. Anak-anak Mike yang diketahui media massa yakni Gena, Rayna, Amir, D'Amato Kilrain, Mikey Lorna, Miguel Leon, dan Exodus.
Dari Tinju ke Dunia Teater
Mike Tyson mulai bangkit lagi setelah menikahi Lakiha Spicer 2009 lalu. Tyson dan Kiki (panggilan Lakiha Spicer) memulai hidup dari rumah tinggal mereka di kawasan permukiman Seven Hills di pinggiran Kota Las Vegas. Seperti diberitakan The New York Times, rumah itu dibeli Tyson dari seorang pebasket NBA Jalen Rose. Inilah satu-satunya aset Mike Tyson saat ini. Si mantan juara tinju kelas berat sejati itu tampaknya sudah lelah.
"Saya memiliki banyak kesenangan, seorang istri, dan dua anak," ungkap Tyson yang mencoba untuk kembali berubah.
Tyson dan Kiki membuka perusahaan bernama Tyranic yang bergerak di bidang hiburan. Proyek yang digarap antara lain produksi film, pertunjukan teater, talk show, dan berbagai hal terkait masa lalu Mike Tyson.
Menurut The Washington Post, Tyson dan Kiki sempat menggelar teater berjudul "Mike Tyson: Undisputed Truth - Live on Stage" dengan bintang tunggal Mike Tyson alias Malik Abdul Aziz. Pertunjukan tersebut digelar sepekan pada April 2012 lalu di MGM Grand Hollywood Theatre. Proyek paling gres yang sedang digarap sekarang adalah sekuel ketiga film komedi "Hangover III" setelah sukses dengan produksi Hangover I dan II.
Tyson kini mempunyai kebiasaan baru: bangun pagi dan membaca buku. Barangkali seperti buku itulah kehidupan Michael Gerard Tyson yang telah berganti nama Malik Abdul Aziz, lembar demi lembar dilaluinya.
Si Leher Beton tak ingin lagi kehidupannya ambruk seperti masa lalu. Tyson pernah berucap dalam kondisi setengah mabuk, "Tiga tahun lalu, saya tak punya rumah. Saya butuh uang untuk berlindung agar serigala tak masuk rumah," seperti ditulis The Sun 5 Maret 2012.