Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto mengaku hampir sakit ketika menyelesaikan masalah Jalur Pantai Utara (Pantura). Pasalnya banyak permasalahan di jalur yang kerap kali pada saat musim mudik tersebut
Djoko mengakui tak pernah terselesaikannya persoalan jalur Pantura kerap membuat kementeriannya selalu dicap tidak becus mengurusi jalur yang menjadi nadi perekonomian pulau Jawa tersebut.
"Pantura itu saat menjelang lebaran kalau saya tidak tabah (bisa) sakit. Jalan pantura jalan tahunan, saban tahun rusak lagi, jadi PU hanya bisa bangun jalan," kata Djoko saat melakukan rapat kerja dengan Komisi V DPR, di gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/8/2013).
Kementerian PU berkilah jalan Pantura yang menjadi bagian dari jalan nasional sebetulnya hanya sepanjang 38 Kilo meter (Km). Namun, masyarakat justru menyoroti masalah Pantura yang panjang seluruhnya mencapai 1.300 Km. Saking panjangnya jalan tersebut, Kementerian PU mengakui kerapa kali banyak permasalahan yang muncul.
Upaya memperbaiki jalur Pantura juga diakui membutuhkan penanganan khusus karena tonase kendaraan melewati jalur tersebut terbilang cukup berat.
"Jumalah tonase luar biasa, aspalnya bukan yang biasa akan kita ganti dengan high performance aspal atau dibeton atau recycle," jelasnya.
Sampai saat ini sudah ada 229 Km jalan Pantura yang dibeton dan 161 Km telah memakai aspal kapasitas tinggi. Upaya perbaikan jalan tak bisa dilakukan sekaligus karena akan mengganggu aktifitas kendaraan yang melintasi jalan tersebut.
"Bukan dana nggak ada, dananya ini ada, tapi jalannya sepotong-sepotong," pungkasnya.(Pew/Shd)
Djoko mengakui tak pernah terselesaikannya persoalan jalur Pantura kerap membuat kementeriannya selalu dicap tidak becus mengurusi jalur yang menjadi nadi perekonomian pulau Jawa tersebut.
"Pantura itu saat menjelang lebaran kalau saya tidak tabah (bisa) sakit. Jalan pantura jalan tahunan, saban tahun rusak lagi, jadi PU hanya bisa bangun jalan," kata Djoko saat melakukan rapat kerja dengan Komisi V DPR, di gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/8/2013).
Kementerian PU berkilah jalan Pantura yang menjadi bagian dari jalan nasional sebetulnya hanya sepanjang 38 Kilo meter (Km). Namun, masyarakat justru menyoroti masalah Pantura yang panjang seluruhnya mencapai 1.300 Km. Saking panjangnya jalan tersebut, Kementerian PU mengakui kerapa kali banyak permasalahan yang muncul.
Upaya memperbaiki jalur Pantura juga diakui membutuhkan penanganan khusus karena tonase kendaraan melewati jalur tersebut terbilang cukup berat.
"Jumalah tonase luar biasa, aspalnya bukan yang biasa akan kita ganti dengan high performance aspal atau dibeton atau recycle," jelasnya.
Sampai saat ini sudah ada 229 Km jalan Pantura yang dibeton dan 161 Km telah memakai aspal kapasitas tinggi. Upaya perbaikan jalan tak bisa dilakukan sekaligus karena akan mengganggu aktifitas kendaraan yang melintasi jalan tersebut.
"Bukan dana nggak ada, dananya ini ada, tapi jalannya sepotong-sepotong," pungkasnya.(Pew/Shd)