Relokasi PKL KS Tubun ke Pasar Slipi Jaya Molor

PKL di sepanjang Jalan KS Tubun, Palmerah, Jakarta Barat memang sudah digusur lapak dagangannya pada 14 Agustus 2013.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 03 Sep 2013, 18:15 WIB
Pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang Jalan KS Tubun, Palmerah, Jakarta Barat sudah digusur sejak Rabu 14 Agustus 2013 lalu. Namun, relokasi yang dilakukan pemerintah kota Jakarta Barat belum terlaksana.

Rencananya, para pedagang yang ditertibkan itu akan diberi kios atau tempat berjualan baru di basement Pasar Slipi Jaya. Dari total 50 kios yang disiapkan Pasar Slipi, 32 kios diantaranya terdapat di dalam basement itu.

Pantauan Liputan6.com di basement Pasar Slipi Jaya yang rencananya menjadi tempat relokasi para pedagang di Jalan KS Tubun, masih belum rampung pembangunannya. Kios-kios tersebut masih belum terlihat terpasang rolling door-nya.

Padatnya jumlah motor yang parkir di basement juga menambah sumpek area tempat berdagang. Tak hanya itu, udara di basemen juga terasa kian pengap dan gerah lantaran tak ada ventilasi yang dibuat.

Hal tersebut juga diakui oleh Kepala Pasar Slipi Yusuf Rahmat. Yusuf beralasan belum terpasangnya rolling door di kios itu lantaran masih menunggu keputusan dari PD Pasar Jaya Pusat.

"Iya memang masih belum kita pasang. Karena ini bukan wewenang saya. Saya hanya menyediakan tempat untuk relokasi pedagang saja. Kita juga masih tunggu keputusan dari PD pusat," kata Yusuf di Pasar Slipi, Jakarta Barat, Selasa (3/9/2013).

Pasar Slipi Jaya telah menyiapkan sedikitnya 50 ruko atau kios bagi para PKL di Jalan KS Tubun yang ditertibkan. 32 diantaranya terdapat di basemen, sementara 18 lainnya berada di lantai 1. "Kurang lebih 32 ruko, antara 2x3 meter. Khusus memang kita siapkan untuk relokasi pedagan di Jalan KS Tubun," tambah Yusuf.

Meski telah disiapkan tempat, namun hingga kini para pedagang masih belum terlihat berjualan di kios yang sudah disiapkan itu. Masalah pendataan para pedagang menjadi kendala molornya para PKL di Jalan KS Tubun untuk pindah tempat di Pasar Slipi Jaya.

"Belum tahu untuk dipindah kapan. KTP para pedagang untuk pendataan kita juga belum ada yang masuk. Baru beberapa nama pedagang saja. Kalau tidak pakai KTP bagaimana kita mendatanya biar dapat ruko," jelas Yusuf.

Sama halnya seperti relokasi PKL ke Pasar Blok G Tanah Abang, nanti para pedagang juga akan diundi setelah dilakukan pendataan. Yusuf juga berharap agar para pedagang segera mendaftar di Pasar Slipi Jaya untuk dilakukan pendataan.

"Sampai saat ini masih belum ada yang daftar karena itu tadi KTP para pedagang belum kami terima. Setelah didata nanti para pedagang akan kita undi buat dapat kiosnya," tutup Yusuf. (Tnt/Ism)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya