Kekeringan akibat musim kemarau membuat warga lereng Gunung Merapi di Klaten, Jawa Tengah, turun gunung mencari air bersih. Warga Ngawi, Jawa Timur, mengambil air sungai yang keruh dan berlumut.
Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Selasa (4/9/2013), air yang mengalir dari mata air di Desa Ngrundul, Kecamatan Kebonarum, Klaten, Jawa Tengah setiap hari digunakan warga untuk mencuci. Selain warga sekitar, warga dari lereng Gunung Merapi juga memanfaatkan air sungai itu. Ibu-ibu dari Jatinom dengan menggunakan sepeda motor membawa pakaian kotor untuk dicuci.
Meski jaraknya cukup jauh hingga 10 kilometer, warga tetap melakukannya karena air bersih sulit didapat di desa mereka. Selain mencuci, warga juga memanfaatkan air sungai itu untuk mandi di tempat itu.
"Terpaksa ke sini karena nggak ada air lagi disana. Kering semuanya," kata warga Pujiyanti.
Sementara itu warga Desa Cantel, Ngawi, Jawa Timur, harus berjalan kaki sepanjang 2 kilometer untuk mendapatkan air selama 1 pekan itu. Mereka menuju satu-satunya sungai yang masih ada airnya. Selain melewati jalan setapak dan berbatu, mereka juga harus mengambil air keruh dan berlumut bahkan kotor karena sungai mengering.
Mereka terpaksa menggunakan air itu karena sudah tidak ada lagi air di desanya. Sumur warga juga banyak yang kering. Selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, air kotor itu juga digunakan untuk memasak.
Selain di Desa Cantel, air bersih juga sulit didapatkan di desa lainnya, yaitu Desa Kalisuruh dan Bringin. Sejak musim kemarau tiba, mereka harus berjalan berkilometer untuk mendapatkan air bersih setiap hari. Warga berharap Pemerintah Kabupaten Ngawi segera memberi bantuan air bersih. (Adi)
Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Selasa (4/9/2013), air yang mengalir dari mata air di Desa Ngrundul, Kecamatan Kebonarum, Klaten, Jawa Tengah setiap hari digunakan warga untuk mencuci. Selain warga sekitar, warga dari lereng Gunung Merapi juga memanfaatkan air sungai itu. Ibu-ibu dari Jatinom dengan menggunakan sepeda motor membawa pakaian kotor untuk dicuci.
Meski jaraknya cukup jauh hingga 10 kilometer, warga tetap melakukannya karena air bersih sulit didapat di desa mereka. Selain mencuci, warga juga memanfaatkan air sungai itu untuk mandi di tempat itu.
"Terpaksa ke sini karena nggak ada air lagi disana. Kering semuanya," kata warga Pujiyanti.
Sementara itu warga Desa Cantel, Ngawi, Jawa Timur, harus berjalan kaki sepanjang 2 kilometer untuk mendapatkan air selama 1 pekan itu. Mereka menuju satu-satunya sungai yang masih ada airnya. Selain melewati jalan setapak dan berbatu, mereka juga harus mengambil air keruh dan berlumut bahkan kotor karena sungai mengering.
Mereka terpaksa menggunakan air itu karena sudah tidak ada lagi air di desanya. Sumur warga juga banyak yang kering. Selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, air kotor itu juga digunakan untuk memasak.
Selain di Desa Cantel, air bersih juga sulit didapatkan di desa lainnya, yaitu Desa Kalisuruh dan Bringin. Sejak musim kemarau tiba, mereka harus berjalan berkilometer untuk mendapatkan air bersih setiap hari. Warga berharap Pemerintah Kabupaten Ngawi segera memberi bantuan air bersih. (Adi)