Meskipun sudah memiliki dua orang istri muda (21 dan 20 tahun), tampaknya itu belum cukup bagi Shepherd Matanda (41) untuk memuaskan nafsu seksualnya. Pada 1 Agustus 2013, pemuka agama ini dituduh telah mengembat habis keperawanan gadis berusia 15 tahun.
Sekitar pukul 09:00 pagi waktu setempat, Shepherd mengatakan dirinya butuh bantuan gadis muda itu, untuk memilih beberapa kerikil di sebuah tempat bernama Riverside. Tanpa rasa curiga, gadis belia itu menuruti semua perintah Shepherd.
Setelah selesai memilih batu yang diinginkan, tiba-tiba saja Shepherd mendekati gadis yang sedang duduk, dan mulai membelai lembut tubuhnya. Sembari membelai, ia memaksa gadis itu untuk berhubungan seks dengannya, tapi ditolak.
Kesal dan merasa tidak dihormati, Shepherd pun mendorong gadis itu ke tanah, dan memaksa untuk melayaninya. Gadis itu pasrah, dan tak bisa berbuat apa-apa. Pun begitu sampai di rumah, gadis itu hanya diam dan tak berani mengatakan apa-apa.
Dua hari kemudian, Shepherd meminta gadis itu untuk menemuinya di pusat perbelanjaan untuk berjalan-jalannya. Setelah berjalan-jalan, Shepherd kembali mengajak gadis itu ke Riverside dengan alasan mencari batu kerikil kembali.
Tak sanggup menahan beban itu terlalu lama, gadis itu akhirnya berani melaporkan kejadian yang menimpanya ke pihak yang berwajib. Tak lama berselang, polisi berhasil menangkap Shepherd, atas tuduhan pelecehan seksual.
Seperti dilansir Bulawayo24, Rabu (4/9/2013), pada saat dipengadilan, Shepherd ngotot bahwa ia tidak melakukan itu. Tapi, Shepherd mengatakan kalau dia sudah jatuh cinta pada gadis itu.
Bila memang gadis tersebut bersedia untuk dinikahi olehnya, Shepherd bersedia untuk menjadikannya istri ketiga.
(Adt/Igw/*)
Sekitar pukul 09:00 pagi waktu setempat, Shepherd mengatakan dirinya butuh bantuan gadis muda itu, untuk memilih beberapa kerikil di sebuah tempat bernama Riverside. Tanpa rasa curiga, gadis belia itu menuruti semua perintah Shepherd.
Setelah selesai memilih batu yang diinginkan, tiba-tiba saja Shepherd mendekati gadis yang sedang duduk, dan mulai membelai lembut tubuhnya. Sembari membelai, ia memaksa gadis itu untuk berhubungan seks dengannya, tapi ditolak.
Kesal dan merasa tidak dihormati, Shepherd pun mendorong gadis itu ke tanah, dan memaksa untuk melayaninya. Gadis itu pasrah, dan tak bisa berbuat apa-apa. Pun begitu sampai di rumah, gadis itu hanya diam dan tak berani mengatakan apa-apa.
Dua hari kemudian, Shepherd meminta gadis itu untuk menemuinya di pusat perbelanjaan untuk berjalan-jalannya. Setelah berjalan-jalan, Shepherd kembali mengajak gadis itu ke Riverside dengan alasan mencari batu kerikil kembali.
Tak sanggup menahan beban itu terlalu lama, gadis itu akhirnya berani melaporkan kejadian yang menimpanya ke pihak yang berwajib. Tak lama berselang, polisi berhasil menangkap Shepherd, atas tuduhan pelecehan seksual.
Seperti dilansir Bulawayo24, Rabu (4/9/2013), pada saat dipengadilan, Shepherd ngotot bahwa ia tidak melakukan itu. Tapi, Shepherd mengatakan kalau dia sudah jatuh cinta pada gadis itu.
Bila memang gadis tersebut bersedia untuk dinikahi olehnya, Shepherd bersedia untuk menjadikannya istri ketiga.
(Adt/Igw/*)
